Oleh: Agustinus Rahanwarat
Darwin-Saumlaki adalah dua kota kecil yang terbentang jauh dibatasi laut Arafura dan laut Australia. Berada di 2 benua, Asia dan Australia, Darwin dan Saumlaki masing-masing memiliki karakteristik wilayah yang berbeda. Ternyata jarak Darwin dan Saumlaki tidak sejauh jarak Saumlaki dan Ambon, bahkan kedekatan Darwin dan Saumlaki menyebabkan banyak nelayan dari pulau Selaru yang berdekatan dengan Saumlaki terdampar hingga ke Darwin saat menghadapi angin dan gelombang di lautan Arafura. Para nelayan itu ada yang ditangkap di tengah laut, dibawa sampai ke Darwin lalu kemudian dipulangkan ke Saumlaki. Kedekatan karena jarak inilah menyebabkan pulau Selaru pernah menjadi ekspansi sekutu melalui Darwin saat menghadapi pendudukan Jepang di kala itu.
Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang dibentuk tahun 1999 dengan nama Maluku Tenggara Barat mengawali perjalanan panjang hubungan kedua kota ini. Bupati saat itu S. J. Oratmangun dan Wakil Bupati Lukas Uwuratuw menggagas hubungan teritorial dengan kota Darwin. Jalinan persahabatan kedua kota (Sister-city) yang berdekatan ini tertuang dalam naskah pernyataan persahabatan yang ditandatangani oleh S. J. Oratmangun sebagai Bupati Maluku Tenggara Barat dan Peter Adamson sebagai Gubernur Kota Darwin yang dibuktikan dengan pelaksanaan kegiatan yacht-rally berskala internasional sejak tahun 2003 hingga di pemerintahan Bupati Bitzael Temmar dilakukan pertukaran pelajar. Beberapa kali pemerintah daerah berkunjung ke kota Darwin dan mempererat hubungan kerja sama dan berharap membawa keuntungan ganda bagi Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Walau memiliki perbedaan karakteristik, Darwin dan Saumlaki sebenarnya memiliki keistimewaan yang sama jika dipandang dari sisi letak geografis, yakni berada di kawasan perbatasan antara Australia dan Indonesia; posisi di silang strategis inilah yang harus dikelola positif dalam konteks pertumbuhan ekonomi yang memungkinkan semakin mempererat kerjasama persahabatan kedua negara, sekaligus menjadi penguatan stabilitas kawasan regional Pasifik Selatan.
Dalam konteks inilah, maka sudah pada tempatnya jika Indonesia memberikan ruang akselerasi bagi pengembangan Kota Saumlaki sebagai serambi terdepan Indonesia di kawasan perbatasan, dan wajar jika diperjuangkan oleh semua pemangku kepentingan, termasuk perhatian khusus terhadap Pulau Selaru yang menjadi titik terujung serta titik koordinat Indonesia untuk mengukur letak Blok Masela di laut Arafura, Maluku, Indonesia.
Tanpa disadari kunjungan demi kunjungan yang terjadi selama ini termasuk perjalanan Bupati Ricky Jauwerissa beberapa waktu lalu ke kota Darwin belum membarui naskah ikatan persahabatan yang dibuat pada pemerintahan Bupati S. J. Oratmangun. Naskah otentik yang berusia 22 tahun itu sudah harus diperbarui agar relasi dua saudara ini semakin berkembang maju dengan mengakomodir kegiatan-kegiatan lanjutan yang membawa dampak ekonomi, seperti, selain di bidang pariwisata dan pendidikan, juga pertanian dan peternakan serta industri logistik.