Place Your Ad
Place Your Ad
Iklan
Ekonomi

Koperasi Merah Putih Desa Weratan Dorong Kemandirian Ekonomi Warga

×

Koperasi Merah Putih Desa Weratan Dorong Kemandirian Ekonomi Warga

Sebarkan artikel ini

Saumlaki, Kapatanews.com – Sebuah langkah strategis dilakukan warga Desa Weratan, Kecamatan Wermaktian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dengan mendirikan Koperasi Merah Putih (KMP). Koperasi ini hadir sebagai solusi konkret untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat di tengah krisis hasil panen dan meningkatnya harga kebutuhan pokok.

Ketua Koperasi Merah Putih, Jhon Kora, menyatakan bahwa koperasi ini didirikan untuk menjadi wadah ekonomi berbasis gotong-royong dan sekaligus jawaban atas tantangan kesejahteraan masyarakat saat ini.

Scroll Keatas
Example 300x450
Scroll Kebawah

“KMP Desa Weratan hadir bukan hanya sebagai lembaga simpan pinjam, tapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi warga, khususnya dalam pengelolaan potensi lokal seperti pertanian dan perikanan,” kata Jhon Kora dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (11/6).

Pendirian koperasi ini dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat Weratan yang saat ini tengah mengalami tekanan ekonomi. Kegagalan panen rumput laut serta menurunnya hasil kebun membuat banyak warga kehilangan sumber pendapatan. Sementara itu, harga barang kebutuhan pokok terus merangkak naik, menyulitkan daya beli masyarakat.

“Krisis ini tidak bisa terus dibiarkan. KMP menjadi jawaban kolektif masyarakat untuk bangkit bersama. Dengan koperasi, harga barang bisa ditekan, khususnya sembako, agar terjangkau oleh masyarakat,” tegas Jhon.

Ia juga menambahkan bahwa koperasi akan membuka unit usaha perdagangan, pertanian, dan perikanan yang memungkinkan masyarakat untuk terlibat langsung. Hal ini bertujuan menghidupkan kembali ekonomi desa dari akar rumput dan memutus ketergantungan pada pihak luar.

Lebih dari sekadar lembaga ekonomi, KMP Desa Weratan juga menjadi sarana pelatihan dan pemberdayaan bagi generasi muda desa. Jhon menekankan bahwa koperasi ini dirancang untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan keterlibatan pemuda dalam membangun desa.

“Banyak anak-anak muda di Weratan yang belum memiliki pekerjaan tetap. KMP hadir membuka peluang itu, memberi pelatihan, serta membangun jiwa wirausaha mereka,” ujarnya.

Melalui koperasi, para pemuda akan didorong untuk mengambil peran dalam berbagai jenis usaha, seperti pengolahan hasil laut, pengelolaan kios sembako koperasi, serta kegiatan ekonomi produktif lainnya yang disesuaikan dengan potensi desa.

KMP juga diharapkan menjadi pusat literasi keuangan dan manajemen usaha bagi warga desa. Dengan sistem yang transparan dan partisipatif, KMP diyakini dapat memperkuat perputaran ekonomi lokal. Uang yang beredar di desa tidak lagi mengalir keluar, melainkan berputar di antara warga melalui transaksi internal koperasi.

Selain itu, Jhon mengungkapkan bahwa koperasi akan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, dalam memasarkan produk unggulan desa serta mendapatkan akses pendanaan usaha mikro.

“Kami akan bangun jejaring yang kuat, bukan hanya di dalam desa, tapi juga ke luar. Produk olahan ikan, hasil kebun, bahkan kerajinan lokal bisa punya nilai lebih kalau dikelola secara kolektif lewat koperasi,” katanya optimis.

Kepala Desa Weratan, Wilzon Layan, memberikan dukungan penuh atas inisiatif pendirian KMP. Ia mengapresiasi semangat warga, khususnya para pemuda yang terlibat aktif dalam membangun koperasi ini dari awal.

“Ini gerakan luar biasa. Warga jangan hanya menunggu bantuan pemerintah, tapi mulai bergerak bersama. Koperasi ini milik kita semua, dan keberhasilannya tergantung dari partisipasi seluruh warga,” ujar Wilzon Layan.

Ia berharap agar koperasi ini dikelola secara profesional, akuntabel, dan tetap berlandaskan nilai-nilai Pancasila, sebagaimana tercermin dari nama “Merah Putih” yang disematkan sebagai simbol perjuangan ekonomi rakyat.

Pemilihan nama Koperasi Merah Putih bukan tanpa makna. Jhon menjelaskan bahwa koperasi ini bukan hanya urusan untung rugi, melainkan juga sarana menanamkan semangat nasionalisme dan kemandirian ekonomi sesuai jati diri bangsa.

“Nama Merah Putih mengandung semangat juang. Kami ingin koperasi ini menjadi simbol bahwa rakyat kecil bisa bangkit jika bersatu dan saling mendukung,” pungkasnya.

Ke depan, KMP Desa Weratan akan mengembangkan berbagai unit usaha baru sesuai dengan potensi lokal yang ada. Dari pengelolaan hasil perikanan, pertanian, hingga sektor perdagangan dan jasa, koperasi ini diharapkan menjadi motor penggerak inovasi desa yang berkelanjutan.

Dengan semangat gotong royong dan manajemen yang terbuka, masyarakat Weratan kini menatap masa depan dengan penuh harapan. Di tengah badai ekonomi, Koperasi Merah Putih menjadi mercusuar baru menuju kemandirian. (KN-07)

Ikuti Kami untuk Informasi menarik lainnya dari KAPATANEWS.COM Di CHANNEL TELEGRAM Dan CHANNEL WHATSAPP
Place Your Ad