Saumlaki, KapataNews.com – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh pelajar asal Kepulauan Tanimbar, Maluku. Dua siswa dari SMA Kristen Saumlaki, Nadila Rangkoratat dan Ferdi Masihin, berhasil meraih medali emas pada ajang International Youth Business Competition (IYBC) yang digelar secara offline di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali, pada 19–23 Juni 2025.
Penelitian yang mereka usung bertajuk “Pengolahan Daun Kelor sebagai Permen Pencegah Stunting untuk Anak Balita” atau dalam versi internasional “Processing Moringa (Moringa oleifera) Leaves as Stunting Prevention Candy for Children Aged 5 Years and Under (Toddlers)”. Proyek ini sukses mengantarkan mereka sebagai juara utama dan berhak membawa pulang dua penghargaan sekaligus: medali emas dan IYSA Semi Grand Award.
Kepala SMA Kristen Saumlaki, Andarias Batlayar, dalam keterangannya kepada media ini via WhatsApp pada Minggu (22/6/2025) mengungkapkan rasa bangganya terhadap pencapaian siswa-siswinya.
“Ini adalah prestasi luar biasa yang membanggakan, bukan hanya untuk sekolah, tapi juga bagi Kepulauan Tanimbar dan Provinsi Maluku,” ujarnya.
Kompetisi yang diikuti oleh 81 tim dari berbagai provinsi di Indonesia serta negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam ini menjadi ajang unjuk kebolehan riset generasi muda dalam bidang inovasi dan bisnis. Meski berasal dari daerah 3T, Nadila dan Ferdi berhasil membuktikan kualitas dan daya saing mereka.
“Ini bukti bahwa keterbatasan bukan penghalang. Anak-anak Tanimbar mampu bersaing secara internasional,” tambah Batlayar.
Ia menyebut bahwa keberhasilan ini menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berkarya dan berinovasi.
Lebih lanjut, hasil penelitian Nadila dan Ferdi juga akan dimuat dalam jurnal internasional SNAPP Material Circular Economy, menandai pengakuan global atas kontribusi riset anak-anak Tanimbar dalam isu kesehatan anak dan pengolahan bahan lokal bernilai ekonomi.
Kepala sekolah juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung perjalanan riset tersebut. Ia menyebut nama para juri seperti Prof. Jose Rajan (India), Prof. Henry Elim dan Prof. Mersi Papilaya (Unpatti), serta pengurus Yayasan Pendidikan Persekolahan Kristen (YPPK) Dr. J.B. Sitanala.
Dukungan juga datang dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, orang tua siswa, para guru SMA Kristen Saumlaki, dan masyarakat luas yang turut mendoakan kesuksesan Nadila dan Ferdi.
Ajang IYBC sendiri diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan Universitas Warmadewa Bali. Acara ini bertujuan menjaring ide-ide bisnis dan riset kreatif anak muda dari seluruh dunia.
Keberhasilan Nadila dan Ferdi menandai babak baru semangat inovasi dari pelosok negeri. Dari Tanimbar, suara anak bangsa menggema ke dunia internasional, membawa pesan bahwa generasi muda Indonesia mampu berkarya dan menginspirasi siapa saja, dari mana saja. (KN-07)