Jakarta, Kapatanews.com – Aksi demonstrasi yang digelar Aliansi Perjuangan Keadilan Rakyat Tanimbar (APKRT) di depan Kantor Inpex Masela, Senin (3/11), memunculkan dugaan kuat adanya praktik bayaran terhadap peserta aksi. Sejumlah peserta mengaku dijanjikan uang Rp200 ribu, namun banyak yang tidak menerima.
Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, sebagian besar peserta yang ikut aksi dipanggil secara mendadak dan dijanjikan imbalan tunai setelah kegiatan selesai. Namun, hingga aksi berakhir, uang yang dijanjikan tak kunjung diterima peserta.
Salah satu peserta, Mario, mengaku kecewa karena merasa ditipu oleh koordinator lapangan yang berjanji akan membayar setelah aksi selesai. Ia menuturkan, dirinya ikut hanya karena dijanjikan uang transport.
“Kami yang ikut dalam aksi tadi banyak yang tidak dapat bayar, sedang mencari Simon yang tadi pakai topi merah. Setelah selesai demo, kami cari tapi dia menghilang. Ada juga grup WhatsApp konsolidasi kami tapi yang bersangkutan keluar dari grup,” kata Mario bersama temannya kepada wartawan saat ditemui.
Sejumlah sumber lapangan menyebutkan, setiap peserta aksi dijanjikan uang sebesar Rp200 ribu. Namun setelah aksi selesai, koordinator lapangan bernama Simon Batmomolin disebut-sebut tidak menepati janjinya kepada para peserta dan menghilang.
Masyarakat menilai aksi tersebut sarat kepentingan pihak tertentu yang ingin menunggangi isu terhadap Inpex Masela. Warga menegaskan, perusahaan migas itu sejauh ini telah banyak berkontribusi bagi pengembangan SDM, pendidikan, dan sosial masyarakat Tanimbar.
“Kalau betul mereka dibayar untuk demo, itu sangat disayangkan. Inpex selama ini justru membantu banyak masyarakat,” ujar salah seorang warga Tanimbar di Jakarta yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Sementara itu, aparat keamanan disebut masih memantau perkembangan situasi pasca-aksi agar kondisi di Jakarta tetap aman. Polisi juga tengah menelusuri informasi soal dugaan uang yang dijanjikan kepada peserta demonstrasi.
Hingga berita ini diterbitkan, Simon Batmomolin, yang disebut sebagai koordinator lapangan dalam aksi itu, belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pembayaran dan hilangnya dana imbalan bagi peserta demo tersebut. (KN-07)











