Saumlaki, Kapatanews.com – Kabupaten Kepulauan Tanimbar dinilai layak menjadi calon ibu kota Provinsi Kepulauan Maluku Tenggara Raya (MTR). Kesimpulan tersebut mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Tim Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepulauan MTR di Radja Kopi, Saumlaki, Senin (16/6/2025).
FGD yang diprakarsai oleh elemen masyarakat Tanimbar ini menghadirkan berbagai tokoh penting, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, pimpinan partai politik, tokoh masyarakat dan pemuda, hingga praktisi hukum dan pelaku usaha.
Dari pihak pemerintah, hadir Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan SDM, Somalay Batlayeri, S.STP, yang menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bupati dan Wakil Bupati, namun menegaskan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
“Pemerintah daerah mengapresiasi forum ini sebagai bagian dari upaya kolektif masyarakat untuk mempersiapkan Tanimbar sebagai calon ibu kota provinsi. Ini adalah langkah strategis yang patut didukung,” ujar Batlayeri dalam sambutannya.
Rahanwarat: Bukan Klaim Sepihak
Ketua Tim Perjuangan Pembentukan Provinsi MTR, Agustinus Rahanwarat, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan forum penjaringan masukan serta penyatuan persepsi lintas elemen masyarakat tentang kesiapan Tanimbar menjadi pusat pemerintahan provinsi baru.
“Penentuan ibu kota calon daerah otonom baru merupakan kewenangan pemerintah pusat yang akan dilakukan melalui peninjauan lapangan dan penilaian atas berbagai indikator, termasuk kesiapan tata ruang,” jelas Rahanwarat.
Ia juga menegaskan bahwa tidak benar jika ada informasi yang menyebutkan bahwa ibu kota Provinsi Kepulauan MTR telah ditetapkan di wilayah tertentu. Menurutnya, hal itu hanyalah opini yang beredar di media sosial dan bukan keputusan resmi.
“Kesepakatan bersama dalam Forum Silaturahmi Keluarga Besar Masyarakat Maluku Tenggara Raya di Ambon pada 26 Agustus 2019 menyatakan bahwa seluruh pihak sepakat menyerahkan penentuan ibu kota kepada pemerintah pusat, dan setiap daerah berhak mengusulkan diri,” tambahnya.
Kesimpulan Strategis FGD
FGD yang berlangsung dinamis dan produktif tersebut menghasilkan tiga poin penting sebagai kesimpulan bersama:
- Kabupaten Kepulauan Tanimbar secara objektif dan potensial dinilai layak sebagai ibu kota Provinsi Kepulauan MTR.
- Perlu segera dilakukan penyusunan dan penganggaran studi kelayakan (visibility study) terhadap potensi dan kesiapan Tanimbar menjadi ibu kota provinsi. Pemerintah daerah diminta turut memfasilitasi upaya ini secara serius.
- Dibutuhkan dukungan tertulis dari berbagai pihak, baik tokoh masyarakat, lembaga adat, organisasi keagamaan dan pemuda, serta pemilik lahan, guna memperkuat proses administrasi dan pemenuhan syarat non-formil untuk mempercepat penetapan calon daerah otonom baru setelah keluarnya Peraturan Pemerintah terkait Penataan Daerah dan Desain Besar Penataan Daerah.
Dukungan Lintas Elemen
FGD ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti para kepala desa, ketua KADIN KKT, Ketua AMGPM Tanimbar Selatan, tokoh pendiri KKT, dan aktivis muda Tanimbar. Semuanya menyampaikan dukungan terhadap gagasan menjadikan Tanimbar sebagai pusat pemerintahan provinsi baru.
Ketua KADIN KKT, misalnya, menyampaikan keyakinannya bahwa Saumlaki secara infrastruktur dan konektivitas memiliki modal awal yang baik untuk menjadi pusat pemerintahan. “Kita punya pelabuhan laut, bandara, dan jalan nasional. Tinggal dorongan kebijakan dan investasi untuk melengkapi fasilitas provinsi,” katanya.
Senada, seorang tokoh muda Tanimbar menyebut bahwa momentum perjuangan pembentukan provinsi ini adalah kesempatan emas untuk mengangkat martabat dan kesejahteraan masyarakat di kawasan tenggara Maluku.
Langkah Selanjutnya
Tim Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepulauan MTR menyatakan akan segera menyusun langkah teknis lanjutan pasca-FGD. Salah satunya adalah membentuk tim kecil untuk menyiapkan naskah akademik, dokumen pendukung, dan peta rencana tata ruang yang menjadi syarat usulan kepada pemerintah pusat.
Rahanwarat menutup acara dengan seruan solidaritas kepada seluruh masyarakat Maluku Tenggara Raya agar tetap kompak dan menjaga semangat persaudaraan. “Salam Kompak Tenggara Raya: Ain Ni Ain, Duan-Lolat, Kalwedo, Sita Eka Tu,” tegasnya.
Dengan hasil FGD ini, perjuangan menuju pembentukan Provinsi Kepulauan MTR memasuki babak baru, di mana Kabupaten Kepulauan Tanimbar tampil sebagai kandidat kuat ibu kota yang siap bersaing secara objektif dan terbuka sesuai ketentuan pemerintah pusat. (KN-07)