Saumlaki, Kapatanews.com – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara Safari Ramadan di Mapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (28/3/25). Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat sinergi antara TNI-Polri, ulama, dan masyarakat.
Dalam acara tersebut, Kapolri memberikan santunan kepada enam anak yatim sebagai perwakilan. Penyerahan bantuan dilakukan bersama Kapolda DIY Brigjen Pol. Anggoro Sukartono, serta dihadiri oleh sejumlah pejabat utama (PJU) dari Mabes Polri dan Polda DIY.
Sejumlah tokoh agama dan pemimpin pondok pesantren (ponpes) turut hadir dalam kegiatan ini. Di antaranya adalah KH Mu’tashim Billah dan Gus Muhammad Nahdy dari Ponpes Sunan Pandanaran Sleman, KH Chaidar Muhaimin dan KH Ahmad Shidqi Masyhuri dari Ponpes Al Munawwir Krapyak, serta KH Haedar Nashir dari PP Muhammadiyah. Selain itu, KH Miftah Maulana Habiburrahman dari Ponpes Ora Aji, Kiai Muktaf Ajib dari Ponpes An-Nadwah, serta Ustaz Nurhaj Mabruri dan Ustaz Ulil Albab dari Gunungkidul juga turut serta.
Sebelum berbuka puasa bersama, acara diisi dengan tausiyah oleh ulama Nahdlatul Ulama, KH Ahmad Mufawif (Gus Muwafiq), yang memberikan pesan-pesan kebersamaan dan persatuan dalam kehidupan bermasyarakat.
Kapolri menyampaikan rasa syukur dapat melaksanakan kegiatan ini. Ia menegaskan pentingnya memperkuat sinergi antara TNI-Polri, tokoh agama, dan masyarakat untuk menjaga stabilitas keamanan serta menciptakan lingkungan yang harmonis.
Jenderal Sigit berharap kebersamaan dalam Safari Ramadan ini dapat berlanjut dan berdampak positif dalam berbagai aspek, termasuk dalam pengamanan mudik Lebaran 2025. Menurutnya, kerja sama yang erat dapat menciptakan kenyamanan dan kelancaran bagi masyarakat yang akan merayakan Idulfitri.
“Sinergi antara Polri, TNI, ulama, dan masyarakat harus terus diperkuat. Dengan kebersamaan ini, kita dapat menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat,” ujar Kapolri.
Acara Safari Ramadan ini juga menjadi ajang silaturahmi antara aparat keamanan dan tokoh agama. Kehadiran para pemimpin pondok pesantren dan ulama diharapkan semakin mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan dapat terjalin komunikasi yang baik antara aparat keamanan dan masyarakat. Sinergi yang kuat akan menjadi kunci utama dalam menjaga ketertiban dan keamanan di Indonesia. (KN-07)