Place Your Ad
Place Your Ad
Iklan
Hukum & Kriminal

Masyarakat Desak Evaluasi Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Camat Kormomolin

×

Masyarakat Desak Evaluasi Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Camat Kormomolin

Sebarkan artikel ini

Saumlaki, Kapatanews.com — Sorotan tajam terhadap kinerja aparat keamanan dan pemerintahan di Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, kembali mencuat. Gilang Kelyombar, tokoh pemuda asal wilayah tersebut, melontarkan kritik keras terhadap beberapa Bhabinkamtibmas, Babinsa, hingga Camat Kormomolin yang dinilai tidak menjalankan tugas sesuai amanat dan tanggung jawab yang diberikan.

Gilang menyoroti secara khusus tiga anggota Bhabinkamtibmas, yakni yang bertugas di Desa Meyano Das, Desa Kilmasa, dan Desa Lumasebu. Menurutnya, para petugas ini menunjukkan ketidaktahuan bahkan kelalaian terhadap peran pokok mereka sebagai pelindung, pengayom, dan pembina masyarakat di tingkat desa.

Scroll Keatas
Example 300x600
Scroll Kebawah

“Kalau seperti Bhabinkamtibmas di Meyano Das, Oji namanya, masih dipertahankan, maka akan makin buruk kondisi keamanan di sana. Sudah berkali-kali warga mengadu tapi tidak ditindaklanjuti. Bahkan, saat ada kejadian penting, yang bersangkutan tak pernah hadir jika tidak diperintah atasan,” ujar Gilang dengan nada kecewa.

Menurutnya, karakter seperti ini mencederai nama institusi besar seperti Kepolisian. Ia bahkan menyarankan agar ketiganya segera diganti dengan sosok yang paham tugas dan memiliki wibawa di tengah masyarakat.

Fungsi Vital Bhabinkamtibmas Terabaikan

Sebagai penghubung langsung antara masyarakat dan institusi Polri, tugas Bhabinkamtibmas sejatinya sangat vital. Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2021, Bhabinkamtibmas memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembinaan, deteksi dini, mediasi, hingga pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah binaannya.

Namun, realita di lapangan, seperti yang terjadi di Kormomolin, menunjukkan lemahnya fungsi ini. “Mereka tidak menjalankan sambang, tak hadir saat masyarakat butuh, dan justru menunggu perintah dari atasan untuk bergerak. Ini bukan karakter bhabin yang kita harapkan,” kata Gilang.

Ia menambahkan bahwa pelatihan ulang atau pembinaan bisa menjadi solusi, namun untuk saat ini, langkah konkret yang diperlukan adalah pergantian personel agar kepercayaan masyarakat tidak semakin tergerus.

Babinsa Juga Disorot: Tugas Tidak Dijalankan Maksimal

Kritik serupa juga diarahkan kepada para Babinsa yang bertugas di desa-desa sekitar Kecamatan Kormomolin. Sebagai ujung tombak pembinaan teritorial di desa, Babinsa seharusnya aktif dalam kegiatan sosial, membantu penyuluhan keamanan, hingga memantau gejolak yang berpotensi menimbulkan konflik.

Namun, menurut Gilang, ada indikasi kuat bahwa beberapa Babinsa hanya datang satu kali sebulan, sekadar melapor ke kepala desa, mengetik laporan, lalu kembali pulang.

“Apakah seperti ini wujud pembinaan teritorial yang kita harapkan? Babinsa adalah ujung tombak dalam memetakan potensi gangguan, tetapi kalau kerjanya hanya formalitas, maka wajar kalau konflik antar kampung terus terjadi,” tegasnya.

Camat Kormomolin Dinilai Abai, Lebih Sering di Saumlaki

Tak hanya jajaran keamanan, kritik juga mengarah kepada Camat Kormomolin yang dinilai lebih sering menghabiskan waktu di ibu kota kabupaten, Saumlaki, ketimbang berada di tengah masyarakat. Gilang menilai, sejak dilantik, sang camat jarang terlihat aktif mendampingi masyarakat, bahkan kerap absen dalam peristiwa penting.

“Setiap kali terjadi kejadian yang sampai menimbulkan korban, camat tidak ada di tempat. Pemimpin seperti ini tidak layak dibiarkan tetap menjabat,” ucap Gilang.

Ia menekankan bahwa setiap kecamatan, khususnya Kormomolin yang sering dilanda konflik sosial, membutuhkan sosok pemimpin yang memahami betul kondisi masyarakat dan siap hadir kapan pun dibutuhkan.

Kapolsek Dihargai, Tapi Tetap Diminta Dievaluasi

Meski menyampaikan apresiasi terhadap Kapolsek Kormomolin, Kompol Ever Vase, karena dinilai cukup memahami kondisi masyarakat, Gilang tetap mendorong evaluasi menyeluruh. Menurutnya, meski pemimpinnya baik, jika anak buah tidak menjalankan tugas dengan baik, maka tanggung jawab tetap ada di pundak pimpinan.

“Kapolsek Ever Fase kami hormati, tapi kami butuh sosok yang tegas, yang berani menegur dan bertindak terhadap bawahannya. Kalau tidak, maka publik akan menilai bahwa Kapolsek pun tidak becus memimpin,” tambahnya.

Gilang juga mengungkapkan bahwa masyarakat saat ini semakin pintar dan kritis. Mereka tidak mudah lagi tunduk hanya karena status atau jabatan. “Figur pemimpin yang kami butuhkan adalah yang tahu bagaimana mendekati, memahami, dan menyelesaikan masalah rakyat. Bukan yang diam dan hanya mengikuti rutinitas tanpa hasil,” tutup Gilang.

Dengan latar kondisi tersebut, masyarakat mendesak Bupati, Kapolres, dan Dandim 1507 Kepulauan Tanimbar agar segera mengevaluasi dan mengganti para aparat yang dinilai lalai. Pergantian ini dianggap perlu demi terciptanya kembali rasa aman, nyaman, dan kepercayaan warga terhadap institusi negara di tingkat akar rumput. (KN-07)

Ikuti Kami untuk Informasi menarik lainnya dari KAPATANEWS.COM Di CHANNEL TELEGRAM Dan CHANNEL WHATSAPP
Place Your Ad