Ambon, Kapata News – Negeri Amano Leilisal Benusa, salah satu negeri adat di Kecamatan Saparua Timur, Maluku Tengah, sedang bersiap untuk menggelar upacara adat tutup Baleou Simaloa Pelamahu. Upacara ini merupakan bagian dari komitmen Raja Negeri Titawaka, Wilhelm A. Wattimena, dalam menjaga serta melestarikan nilai-nilai adat dan budaya.
Dalam keterangannya pada Sabtu (15/03/2025), Raja Wilhelm A. Wattimena mengungkapkan bahwa persiapan upacara telah memasuki tahap akhir. Saat ini, proses pengerjaan telah mencapai pemasangan tiang nok, pengerjaan kap, serta kaso. Puncak acara direncanakan berlangsung pada 28 Maret 2025, di mana upacara adat tutup Baleou Simaloa Pelamahu akan secara resmi dilaksanakan. Wattimena juga mengajak seluruh anak cucu Amano Leilisal Benusa untuk bersama-sama menjaga kelestarian adat serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan sakral ini.

Di tempat terpisah, salah satu tokoh pemuda Titawaka di Ambon, Marlon Sahetapy, menyampaikan apresiasi kepada Upu Latu Amano Leilisal Benusa atas usaha kerasnya dalam menjaga adat dan budaya di Negeri Titawaka. Menurutnya, Baleou tidak sekadar menjadi simbol adat atau tempat berkumpul untuk acara adat, tetapi juga memiliki makna mendalam terkait kepemilikan hak atas Dati bagi individu atau marga tertentu, yang dilambangkan dengan tiang-tiang dalam Baleou.
Dalam dialek Titawaka, Sahetapy menuturkan bahwa masyarakat di perantauan telah lama menantikan upacara ini. “Beta paleng senang karena katong pung Simaloa Pelamahu Leilisal Benusa akan segera ditutup. Beta berharap semua anak cucu Amano Leilisal Benusa, baik yang di Ambon maupun di tempat lain, bisa pulang dan bersama-sama menyukseskan upacara adat tutup Baleou ini,” ujarnya.
Upacara adat ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Amano Leilisal Benusa dalam memperkokoh persatuan serta melanjutkan warisan budaya yang telah turun-temurun dijaga oleh leluhur mereka. (KN-01)








