Ambon,Kapatanews.com._ Sebagai Kepala Daerah baru, realisasi janji-janji kampanye akan sangat ditunggu oleh masyarakatnya.
Dan masyarakat umumnya melihat kinerja pemimpin baru pada 100 hari pertamanya.
Apa yang seharusnya dilakukan oleh kepala daerah baru pada 100 hari pertamanya ? Tindakan Cepat โ100 hari pertamaโ
merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) yang ke-32, Franklin Delano Roosevelt (FDR).
Memimpin pada tahun ke-4 sejak depresi ekonomi, Roosevelt menekankan pentingnya tindakan yang cepat dan tepat dalam mengatasi dampak ekonomi yang dialami oleh AS.
Dalam catatan sejarah Presiden Amerika, Rekor yang dimiliki oleh FDR tidak terlewati oleh presiden lain.
Namun โ100 hari pertamaโ senantiasa menjadi cara paling efektif dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa pemimpin baru siap untuk bekerja.
Seratus hari pertama adalah waktu yang ideal, karena ๐๐๐๐๐๐ฃ๐๐ ๐๐๐ก๐๐๐๐ di masyarakat sedang tinggi-tingginya (sehingga terpilih).
Salah satu kunci keberhasilan ialah Tidak memiliki konflik dengan banyak pihak, dan para staf disekelilingnya akan mendukung semua program yang dicanangkannya. Tentu saja para staf itu memegang posisi strategis dengan harapan bisa membantu pemimpin baru.
—
Kepala Daerah Dengan “Mata Dewa Janus ” Romawi.
—
๐๐๐ฉ๐๐ฅ๐ ๐๐๐๐ซ๐๐ก ๐ฒ๐๐ง๐ “๐๐ฆ๐๐ข๐๐๐ฑ๐ญ๐ซ๐จ๐ฎ๐ฌ“- Dewa Romawi, Janus, memiliki dua pasang mata. Sepasang mata pertama fokus pada apa yang telah terjadi, dan yang kedua fokus pada apa yang akan terjadi.
Pemimpin organisasi, menurut OโReilly dan Tushman (2004), harus memiliki kemampuan untuk menghubungkan keduanya – ๐๐๐๐๐๐๐ฅ๐ก๐๐๐ข๐ . Pemimpin harus mampu memperbaiki kualitas layanan dan produk yang dihasilkan organisasi; pada saat yang sama menciptakan inovasi-inovasi yang akan menentukan masa depan organisasi.
Organisasi dengan pemimpin ๐๐๐๐๐๐๐ฅ๐ก๐๐๐ข๐ , 90% memiliki tingkat kesuksesan lebih tinggi. Pemimpin yang ๐๐๐๐๐๐๐ฅ๐ก๐๐๐ข๐ , senantiasa konsisten dalam mengeksplorasi ide-ide inovatif guna mencapai visi jangka panjang sekaligus memimpin operasional organisasi agar makin efektif dan efisien (eksploitatif). Eksploitasi mengarah pada pemanfaatan dan perbaikan akan proses, kompetensi, teknologi, dan sumberdaya yang telah ada; sedangkan eksplorasi menitikberatkan pada eksperimentasi pada pengetahuan dan alternatif baru yang belum ada.
Dalam konteks daerah, eksploitasi cenderung dilakukan oleh daerah-daerah yang memiliki kekayaan alam besar. Keputusan ini dipilih karena menjanjikan kesuksesan lebih cepat dan lambat laun semakin tergantung untuk lebih mengeksploitasinya, mengakibatkan ๐ ๐ข๐๐๐๐ ๐ ๐ก๐๐๐.
Eksplorasi merupakan pilihan logis bagi daerah dengan SDA terbatas dengan menawarkan alternatif-alternatif baru bagi dunia, dan biasanya โ๐๐โ ๐ก๐๐โ atau ๐ ๐๐๐ฃ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ฆ menjadi pilihan karena menjanjikan hasil besar dalam jangka panjang. Mengingat arah eksplorasi susah diprediksi, maka mekanisme ini akan mendorong sebuah daerah untuk menyiapkan beberapa alternatif dan mengarahkan pada ๐๐๐๐๐ข๐๐ ๐ก๐๐๐.
Bilamana eksploitasi menjadikan daerah sukses dalam jangka pendek namun rentan dalam jangka panjang, eksplorasi kurang efektif dalam jangka pendek dan rentan akan perubahan teknologi dan pasar meskipun menjanjikan kesuksesan dalam jangka panjang.
Seratus hari pertama bagi para kepala daerah bukanlah akhir cerita, namun akhir dari permulaan baru pada 1.825 hari masa jabatan. Bagi kepala daerah baru, 100 hari pertama sangat krusial dalam merealisasikan perubahan-perubahan yang telah dijanjikan pada kampanye sebelumnya.
Program-program prioritas akan dilaksanakan dalam 100 hari ini, dan dukungan dari ๐ ๐ก๐๐๐โ๐๐๐๐๐๐ tergantung bagaimana kepala daerah baru mengeksekusinya.
Seratus hari pertama juga menjadi sinyal inovasi baru yang akan dieksekusi dan peningkatan efektifitas serta efisiensi program sebelumnya yang telah sukses mengantarkan pada periode kepemimpinan kedua.
Yang pasti, 100 hari pertama adalah langkah awal bagi para kepala daerah dalam mempersiapkan ๐๐๐๐๐๐ฆ bagi kepemimpinannya.
Salah satu program prioritas Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengusung Visi “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”. Visi itu akan diwujudkan dengan 8 misi yang disebutย Asta Cita.
Tentu kebijakan nasional ini perlu diikuti oleh para kepala daerah. Mengeksploitasi keunggulan daerah yang sudah ada (meminimalisir ๐ ๐ข๐๐๐๐ ๐ ๐ก๐๐๐) dan mengeksplorasi keunggulan baru yang bernilai tambah tinggi (memitigasi ๐๐๐๐๐ข๐๐ ๐ก๐๐๐) adalah sebuah keharusan. Kepala daerah yang ๐๐๐๐๐๐๐ฅ๐ก๐๐๐ข๐ -lah yang akan mampu mewujudkannya.
—
Penulis: Bachtiar La Galeb, S.E.M.M, adalah Bekas Anggota DPRD Buru Selatan Dan DPRD Provinsi Maluku. Sekarang aktif menjadi Pengusaha tanpa meninggalkan kecintaannya terhadap Ilmu Pengetahuan dan mengamati perkembangan Nasional dan Daerah.
Editor : Redaksi.