Ambon,Kapatanews.com._Sengkarut kelam dugaan korupsi yang menjerat Perusahan Daerah Kabupaten Buru Selatan PT Bipolo Gidin terus berlanjut di tangan Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku.
Terkini, Kamis (10/07/2025), Korps Adhyaksa Maluku ini memeriksa mantan Direktur Utama PT Bipolo Gidin periode 2016–2020, Zainudin Booy alias ZB.
Kepastian pemeriksaan terhadap bekas Ketua DPRD Kabupaten Buru dan Buru Selatan itu disampaikan oleh Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Maluku, Ardy kepada awak media.
Ardy menerangkan bahwa Zainudin diperiksa selama kurang lebih sembilan jam, dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIT.
“ZB diperiksa terkait dugaan korupsi anggaran PT Bipolo Gidin dengan total nilai mencapai Rp41.516.260.450. Pemeriksaan ini menjadi bagian penting dalam upaya pengungkapan aliran dana,” terangnyaA.
Sebelumnya, Penyidik telah memeriksa sejumlah saksi lainnya yang berasal dari lingkup pemerintah daerah dan internal perusahaan.
Mereka di antaranya CHW Inspektur Pembantu Wilayah III Kabupaten Bursel, JR Kepala BPKAD Kabupaten Bursel.
Kemudian, FB Direktur Keuangan 2013–2017, FS Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dana Subsidi Balai Transportasi Darat, WAL Manajer Keuangan 2014–2017, HL Sekretaris Daerah Bursel, AL Direktur Operasional PT Bipolo Gidin 2013–2021.
Selain itu HM PPK Tahun 2018–2019, LM Bendahara Dinas Perhubungan Provinsi Maluku 2017, RT Bendahara Balai Transportasi Darat 2019–2020, FS Bendahara Pengeluaran BPKAD 2017–2021, SR dan NE staf dan petugas tiket PT Bipolo Gidin, Serta sejumlah saksi lainnya.
Ardy menjelaskan, PT Bipolo Gidin merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab Buru Selatan yang didirikan berdasarkan Perda Nomor 40 Tahun 2013 dan Akta Notaris Nomor 34 tanggal 15 Mei.
Perusahaan ini mengoperasikan dua kapal, yaitu KMP Tanjung Kabat (sejak 2013) dan KMP Lory Amar (sejak 2019), melayani rute antarpulau.
Seperti: KMP Tanjung Kabat: Ambon – Ambalau – Wamsisi – Namrole – Leksula – Kepala Madan, dan KMP Lory Amar: Tual – Teor – Kesui – Gorom – Geser – Air Nanang – Ambalau (PP).
Pendanaan perusahaan berasal dari tiga sumber Dana subsidi dari Kementerian Perhubungan sebesar Rp36.016.260.450, Penyertaan modal Pemkab Bursel senilai Rp4.000.000.000, dan Pinjaman perbankan Rp1.500.000.000 atau Total Rp41.516.260.450. —-Baca—Naik Status Penyidikan, Kejati Maluku Buka Babak Baru Cerita Kelam PT Bipolo Gidin.
Zainudin Booy saat ini merupakan Komisaris Utama PT Dok dan Perkapalan Waiame. Dirinya diangkat oleh Gubernur Maluku.
Bupolo Gidin yang diartikan Pulau Buru Yang Sejuk itu,kini tak lagi sejuk. Dia membara dalam dugaan kasus korupsi dengan nilai lumayan fantastis. (REDAKSI).