Saumlaki, Kapatanews.com – Langit Tanimbar seperti turut berduka. Tangis kehilangan membelah kesunyian pagi ketika kabar duka tentang kepergian Kakanda Salvin Solarbersain menyebar luas. Sosok yang selama ini menjadi cahaya penuntun bagi banyak orang, baik di PMKRI, Pemuda Katolik dan KNPI maupun dalam kehidupan pelayanan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di usia yang masih penuh pengabdian.
Ia wafat pada Rabu, 10 Juli 2025 pukul 02.00 WIT di RSUD PP Magretti Saumlaki, setelah mengalami kecelakaan kerja tragis di Pastoran Desa Lorulun, tempat di mana ia mendedikasikan hari-hari terakhirnya. Menurut kesaksian warga setempat, Salvin tengah bekerja dalam proses pembangunan lantai dua pastoran, ketika ia terjatuh dan tak sadarkan diri. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun takdir berkata lain Tuhan lebih dahulu memanggilnya pulang.
Sosok yang Tak Tergantikan
Kakanda Salvin bukan sekadar seorang ASN biasa. Ia adalah seorang pewarta kasih, pelayan masyarakat, dan kakak pembimbing yang tak pernah lelah memberikan waktu dan hidupnya bagi orang lain. Di kalangan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Pemuda Katolik, nama Salvin tidak asing. Ia dikenal sebagai kakak pembina yang tegas namun penuh kasih, membentuk generasi muda dengan semangat idealisme, iman, dan kepedulian sosial.
“Ia tidak hanya memberi nasihat, tetapi memberi teladan hidup,” ujar Anders Luturyali, sahabat sekaligus rekan perjuangan almarhum di Pemuda Katolik. “Kami merasa seperti kehilangan cahaya penuntun dalam kegelapan.”
Pengabdian Tanpa Batas
Sebagai ASN, almarhum dikenal tulus, jujur, dan bersahaja. Ia tak pernah mencari panggung, tetapi justru menghadirkan arti dari pengabdian itu sendiri. Di kantor, di masyarakat, dan bahkan di tengah proyek pembangunan rohani, ia selalu hadir sebagai pelayan bukan hanya pekerja. Pengabdiannya di Pastoran Lorulun adalah bukti terakhir betapa ia tidak pernah berhenti bekerja untuk Tuhan dan umat-Nya.
“Ia tidak kenal lelah membangun, termasuk bangunan iman bagi orang-orang di sekitarnya. Salvin adalah gambaran nyata dari seseorang yang bekerja dengan hati dan melayani dengan seluruh jiwanya,” kata Luturyali.
Duka yang Dalam
Kabar wafatnya Salvin menyebar dengan cepat. Linimasa media sosial, grup WhatsApp komunitas Katolik, dan forum ASN diwarnai tangisan, ucapan duka, dan kenangan manis tentang almarhum. Banyak yang tak percaya sosok sehangat dan sekuat Salvin kini telah pergi. Beberapa bahkan menyebut bahwa kepergian ini terlalu cepat, terlalu menyakitkan, dan menyisakan ruang kosong yang sulit terisi.
“Kami merasa ditinggalkan oleh kakak, guru, sahabat, dan sekaligus pemimpin. Tapi kami percaya, Tuhan sudah menyiapkan rumah yang layak baginya,” ucap Likyen Atdjas, adik binaan Salvin di PMKRI.
Jejak Kebaikan yang Abadi
Tak banyak orang seperti Salvin. Ia hadir bukan untuk memimpin dengan suara keras, tetapi dengan keteladanan dan kedalaman hati. Ia tidak mencari nama besar, tetapi meninggalkan jejak cinta dan kebaikan dalam hati mereka yang pernah disentuhnya.
Jenazah almarhum disemayamkan di rumah keluarga, sebelum diberangkatkan untuk misa requiem dan penghormatan terakhir oleh seluruh lapisan masyarakat, ASN, tokoh gereja, serta pemuda-pemudi yang pernah ia dampingi.
Hari ini, banyak hati patah, banyak mata basah. Tetapi kita semua tahu, Salvin telah menyelesaikan pertandingan yang baik. Ia telah berjuang dengan iman, dan kini ia kembali ke pangkuan Sang Pemilik Kehidupan.
Kepergian Kakanda Salvin adalah kehilangan besar, tetapi warisan cintanya tetap hidup. Ia mengajarkan bahwa hidup bukan soal berapa lama kita ada, tetapi seberapa dalam kita memberi. Dan ia telah memberi bahkan sampai napas terakhirnya.
Selamat jalan, Kakanda Salvin Solarbersain. Semua air mata kami adalah bunga untuk kepergianmu. Doa kami menyertai langkahmu ke surga yang kekal. Dan dari bumi yang kau tinggalkan, kami akan terus melanjutkan api pengabdian yang kau nyalakan.
“Ia adalah kakak yang tak tergantikan. Kami tidak hanya kehilangan seorang sahabat, kami kehilangan inspirasi hidup.” Ucapan duka dari rekan-rekan PMKRI Tanimbar. (KN-07)