Ambon, Kapatanews.com – Suasana kerja di lingkungan Satuan Pelaksana Program Pangan Gizi (SPPG) Desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon, mendadak mencekam setelah terjadi aksi penyerangan brutal oleh sejumlah karyawan dan seorang orang tak dikenal (OTK) terhadap Kepala SPPG dan tenaga dapur, Jumat pagi (17/10).
Informasi yang diperoleh dari Muhamad Husein, S.E, selaku Kepala SPPG Desa Tawiri Teluk Ambon, menyebutkan insiden terjadi sekitar pukul 09.03 WIT di dapur MBG/SPPG, Jl. Dr. Leimena RT 004/RW 004, Desa Tawiri.
Tanpa alasan yang jelas, tiga karyawan dan satu OTK memasuki area dapur secara tiba-tiba dan langsung membuat kekacauan. Dalam kejadian itu, OTK tersebut melakukan pemukulan terhadap Kepala SPPG dan salah satu tenaga dapur, disertai ancaman pembunuhan yang dilontarkan secara terang-terangan.
“Pelaku mengancam akan membunuh saya dan memperingatkan agar saya tidak keluar dari dapur, dengan nada ancaman yang sangat serius,” ungkap Muhamad Husein dengan nada tegas.
Tidak hanya melakukan kekerasan fisik, para pelaku juga melakukan intimidasi verbal yang mengganggu stabilitas kerja di dapur MBG SPPG. Pasca kejadian, sekitar pukul 11.00 WIT, Kepala SPPG melakukan pengecekan rekaman CCTV dan menemukan bukti kuat adanya aksi pemukulan dan pengancaman yang dilakukan oleh para pelaku di sekitar lokasi.
Korban dan Kerugian
Nama: Muhamad Husein, S.E
Jabatan: Kepala SPPG Desa Tawiri Teluk Ambon
Luka: Memar di wajah akibat tamparan OTK
Nama: Zul Fazry
Jabatan: Tenaga Dapur SPPG Desa Tawiri Teluk Ambon
Luka: Memar biru di bawah mata akibat pukulan karyawan
(Diperkuat dengan bukti rekaman CCTV di lokasi)
Insiden ini menjadi catatan kelam pertama di lingkungan SPPG Desa Tawiri. Pihak internal menilai tindakan tersebut sudah melampaui batas toleransi, karena tidak hanya menyerang secara fisik, tetapi juga menciptakan ketakutan dan mengancam keselamatan tenaga kerja.
Meskipun aktivitas dapur kembali normal sekitar pukul 11.19 WIT, suasana kerja masih diwarnai ketegangan dan kekhawatiran akan terjadinya serangan susulan.
Hingga berita ini diturunkan, Koordinator Wilayah (Korwil) masih melakukan pendalaman dan investigasi lanjutan untuk mengungkap motif, identitas OTK, dan peran masing-masing pelaku. Dugaan sementara, aksi tersebut berkaitan dengan konflik internal antar karyawan yang merembet hingga ke level pimpinan.
Kepala SPPG berharap aparat keamanan segera turun tangan mengusut kasus ini secara tuntas agar tidak menular ke SPPG lain di wilayah Teluk Ambon.
“Kami berharap kasus ini menjadi perhatian serius, karena serangan seperti ini mengancam keselamatan tenaga SPPG yang setiap hari bekerja untuk pelayanan masyarakat,” tegas Husein.
Kejadian ini menjadi peringatan keras bahwa tindakan kekerasan dan ancaman di lingkungan kerja tidak bisa ditoleransi dan harus ditindak secara hukum demi menjaga keamanan, martabat, dan keberlangsungan operasional program pangan gizi di Maluku (KN-05)








