Ambon, Kapatanews.com – Hotel Santika Premiere Ambon, Minggu (2/11), menjadi saksi hidup ketika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali mempercayakan tongkat komando Banteng Maluku kepada Benhur George Watubun (BGW) untuk periode 2025–2030.
Keputusan yang diumumkan dalam Konferensi Daerah PDIP Maluku itu disambut tepuk tangan panjang para kader Banteng dari 11 kabupaten/kota.
Benhur, atau akrab disapa BGW, berdiri tegak di podium, menundukkan kepala sejenak sebelum berbicara. “Ini bukan sekadar kehormatan pribadi, tetapi tanggung jawab besar untuk membesarkan partai di tanah Maluku,” ujarnya dengan suara bergetar.
BGW menegaskan, masa jabatan keduanya akan difokuskan pada penguatan konsolidasi dan disiplin organisasi. dirinya mengingatkan seluruh pengurus agar bekerja dengan hati bersih dan transparan.
“Kalau ada yang menyimpang dalam mengelola organisasi ini, bidang kehormatan harus bertindak. Kita tidak boleh menjadi raja-raja kecil di daerah,” tegasnya di hadapan para kader.
Pidato politik Watubun juga menyinggung pentingnya keterbukaan keuangan partai dan tanggung jawab kolektif para pengurus. Ia bahkan memberi tenggat satu minggu untuk menertibkan administrasi dan melunasi kewajiban partai.
“Ini bukan sanksi, tapi pembenahan. Kita ingin organisasi ini sehat dan solid,” katanya.
Dalam kesempatan itu hadir pula Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Bidang Kehormatan dan Ketenagakerjaan Komarudin Watubun (Bung Komar).
Keduanya memberikan dukungan penuh bagi kepemimpinan Watubun, sembari memuji loyalitas PDIP Maluku yang dianggap konsisten menjaga garis ideologis partai.
Watubun juga mengingatkan seluruh jajaran agar menjauhi sikap elitis. “Kita tidak boleh merasa lebih tinggi dari teman-teman di bawah. Mereka juga pejuang partai, sahabat kita di lapangan. Perlakukan mereka sebagai mitra perjuangan,” pesannya.
Menatap Pemilu 2029, Watubun menargetkan peningkatan kursi PDIP di DPRD Maluku dari delapan menjadi sepuluh kursi. Ia menegaskan, target itu hanya bisa dicapai lewat kerja nyata di akar rumput.
“Kita harus bekerja cerdas, bukan hanya pandai bicara. Yang dibutuhkan sekarang adalah kehadiran partai di tengah rakyat,” ujarnya.
Di akhir pidatonya, Watubun menutup dengan nada tegas namun bermakna: “Partai ini lahir dari rakyat, maka setiap kebijakannya harus kembali kepada rakyat. Kita pegang teguh semangat gotong royong dan ideologi Pancasila. Itulah wajah sejati PDIP.”
Dengan terpilihnya kembali Benhur Watubun, PDIP Maluku memasuki babak baru — babak konsolidasi, disiplin, dan kerja kolektif menuju kemenangan politik 2029. (*)








