Saumlaki, Kapatanews.com — Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kepulauan Tanimbar bersama Aliansi Tanimbar Raya (ALTAR) mengecam keras aksi demo di depan Kantor INPEX Masela di Jakarta yang dianggap tidak mewakili keputusan organisasi.
Aksi tersebut digelar pada 3 November 2025 oleh sekelompok orang yang menuntut pencopotan Puri Minari, Senior Manager Social Responsibility INPEX. KNPI dan ALTAR menilai tuntutan itu bersifat tendensius dan bermotif pribadi.
Pjs Ketua KNPI Kepulauan Tanimbar, Hernanto Permelai Perumaha, SH, dalam konferensi Pers (3/11) menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memberikan mandat atas nama organisasi untuk aksi tersebut.
“Teman-teman yang melakukan aksi dan mengatasnamakan KNPI tidak pernah berkomunikasi dengan kami secara internal,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa meskipun salah satu koordinator aksi merupakan Ketua Umum KNPI, keputusan tersebut diambil secara sepihak tanpa koordinasi dengan pengurus DPD KNPI di Tanimbar.
“Kami tegaskan, itu bukan keputusan organisasi, melainkan inisiatif pribadi dari sekelompok orang,” tutur Hernanto.
Terkait serangan terhadap pribadi Puri Minari, Hernanto menyebut tudingan itu tidak berdasar.
“Bagi kami, komentar itu prematur dan tidak logis. Tidak didukung data apa pun. Serangan itu lebih karena sakit hati atau iri hati,” tegasnya.
Menurut Hernanto, sosok Puri Minari dikenal memiliki rekam jejak panjang di Tanimbar.
“Beliau memiliki komunikasi yang baik dengan masyarakat, pemerintah daerah, dan institusi pendidikan. Menuntut pencopotannya sama sekali tidak rasional,” lanjutnya.
Ia menilai desakan untuk mencopot Puri dari jabatan merupakan tindakan pribadi yang penuh kebencian.
“Itu adalah ekspresi sakit hati dari segelintir oknum atau kelompok yang kami sebut ‘barisan sakit hati’,” katanya dengan nada tegas.
DPD KNPI Kepulauan Tanimbar secara resmi menolak dan menyatakan keberatan atas tuntutan tersebut.
“Kami tidak menerima dan keberatan atas tuntutan itu,” tegas Hernanto.
Sementara itu, Mesak Andre Luturmas, Ketua Aliansi Tanimbar Raya juga menyuarakan hal serupa. Ia menilai aksi yang terjadi di Jakarta tidak merepresentasikan suara masyarakat Tanimbar secara keseluruhan.
“Kami telah mendiskusikan hal ini, dan kami menilai aksi itu hanyalah ulah segelintir orang yang mencoba mengatasnamakan masyarakat Tanimbar,” ujar Luturmas.
Ia menegaskan bahwa seluruh tuntutan yang disampaikan peserta aksi sebenarnya sudah diakomodasi oleh INPEX.
“Kami ingin sampaikan bahwa aksi itu tidak mewakili masyarakat Tanimbar. INPEX sudah banyak memberi kontribusi bagi masyarakat,” tuturnya.
Mesak menambahkan, aksi yang menyerang INPEX justru mencoreng nama baik masyarakat Tanimbar.
“Tindakan itu memalukan, karena INPEX sudah berbuat banyak walaupun proyeknya belum berjalan penuh,” katanya.
Menurutnya, kontribusi INPEX dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari program sosial hingga dukungan pendidikan dan ekonomi lokal.
“Kami tahu manfaatnya nyata bagi masyarakat Tanimbar,” sebutnya.
“Kami mengecam keras aksi di Jakarta yang menuntut pencopotan Puri Minari. Itu tindakan tendensius tanpa dasar dan tidak memiliki data jelas,” ujarnya.
Ia memastikan ALTAR tetap mendukung keberlanjutan proyek Inpex Masela di Kepulauan Tanimbar.
“Kami percaya proyek migas ini akan menjadi berkat bagi generasi Tanimbar yang akan datang,” tandasnya. (KN-07)








