Oleh: Dr. Hobarth Williams Soselisa, S.Sos., M.Si
1. Pengantar
Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) yang telah berkiprah selama empat dekade di bawah naungan Gereja Protestan Maluku (GPM) perlu menjawab tantangan dinamika pendidikan tinggi di era globalisasi. Evaluasi atas perkembangan akademik, akreditasi, dan jaringan internasional menunjukkan bahwa UKIM masih menghadapi stagnasi, memerlukan paradigma kepemimpinan baru yang transformatif.
Tidak sekadar membuka peluang calon rektor dari fakultas lain, esensi reformasi kepemimpinan ini adalah peran strategis Gereja sebagai pemilik institusi, yang secara aktif berkontribusi dalam proses seleksi dan pendampingan rektor dengan kapasitas spiritualitas akademik terukur dan manajemen profesional.
Visi misi yang disampaikan dalam Rapat Senat 10 November 2025 menunjukkan arah tersebut. Dengan demikian, kepemimpinan UKIM periode 2025-2029 diharapkan dipimpin figur yang tidak hanya kompeten akademik dan manajerial, tetapi juga mendapat legitimasi dan dukungan penuh dari Gereja sebagai pemangku kepentingan utama untuk mengawal kemajuan institusi.
2. Kepemimpinan sebagai Variabel Kunci Transformasi UKIM
Transformasi UKIM menuju universitas unggul dan berkelas internasional menuntut figur rektor yang memiliki visi strategis yang jelas, terukur, dan implementatif bagi pengembangan akademik multidisiplin;, mengelola institusi secara profesional dengan tata kelola transparan dan akuntabel, memahami dengan mendalam organ-organ dan karakteristik Perguruan Tinggi Swasta untuk optimalisasi sumber daya. Fokus pada peningkatan kualitas akademik dosen dan peneliti serta penguatan akreditasi program studi, aktif membangun jejaring kerja sama internasional demi menguatkan riset, pengajaran, dan pengabdian masyarakat, ,mendorong lingkungan akademik inovatif, inklusif, dan lintas disiplin serta mengarahkan alumni untuk berkontribusi secara nyata pada pengembangan Maluku dan bangsa.
3. Peran Gereja sebagai Pemilik dan Pilar Transformasi Kepemimpinan Profesional
Gereja Protestan Maluku sebagai pemilik UKIM memegang peran strategis dalam memastikan kepemimpinan yang terpilih mencerminkan keseimbangan antara nilai-nilai spiritual Kristiani dan profesionalisme akademik terukur.
Reformasi ini bukan semata membuka akses rektor dari fakultas lain, tetapi menegaskan keterlibatan aktif Gereja dalam memfasilitasi proses rekruitmen dan pendampingan kepemimpinan yang mampu mengintegrasikan spiritualitas akademik dengan kepemimpinan efektif dan berorientasi hasil.
Spiritualitas ini mendasari integritas, etika, dan pelayanan kepemimpinan yang adil serta membuka ruang kolaborasi antar fakultas dan elemen institusional lainnya, menjadikan UKIM sebagai institusi yang kuat secara spiritual dan kompeten secara akademik. Kontribusi Gereja secara langsung menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan UKIM, mewujudkan visi yang sesuai dengan identitas dan misi institusi.
4. Unifikasi Identitas UKIM Sebagai Perguruan Tinggi Kristiani di Maluku
UKIM bukan hanya identitas akademik, tapi juga akar lokal dan spiritual yang kuat, yang berkontribusi dalam penguatan karakter dan profesionalisme melalui:
-Asal-usul yang melekat pada Gereja Protestan Maluku sebagai penjamin dan pengawal nilai-nilai institusional.
-Pendekatan multidisiplin berbasiskan nilai-nilai kristiani dan kultural lokal.
-Penanaman nilai ketangguhan, kesalehan, kasih, dan ketekunan, terwakili dalam simbol-simbol lokal seperti Salawaku dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
-Suasana akademik optimal dengan fasilitas mutakhir yang mendukung pengembangan ilmu dan riset.
-Komitmen nyata dalam pembangunan sumber daya manusia di wilayah Maluku serta kontribusi bagi kemajuan sosial dan budaya daerah.
5. Rekomendasi Strategis untuk Pemilihan Rektor 2025-2029
Pemilihan rektor periode 2025-2029 yang dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 15 Nopember 2025 hendaknya menjadi momentum bagi Gereja Protestan Maluku untuk menunjukkan peran kepemimpinannya secara aktif dan strategis. Komitmen Gereja dalam membuka akses lebih luas kepada kandidat multidisipliner harus dibarengi dengan mekanisme seleksi serta pendampingan yang ketat untuk meneguhkan kualitas dan spiritualitas akademik terukur dari rektor terpilih. Rektor yang ideal ialah figur yang menguasai manajemen PTS, memiliki visi progresif, dan mampu merespons tantangan global pendidikan tinggi secara profesional dan spiritual.
6. Penutup
Dengan usia yang sudah empat puluh tahun, UKIM membutuhkan pergeseran paradigma kepemimpinan yang sekaligus menghormati akar spiritual Kristiani dan tuntutan profesionalisme akademik. Reformasi kepemimpinan yang melekat pada peran Gereja sebagai pemilik institusi sangat penting bagi transformasi UKIM menjadi universitas unggulan nasional dan internasional. Dengan kepemimpinan yang terpilih berdasarkan kapasitas akademik serta spiritualitas terukur yang didukung penuh oleh Gereja, UKIM berpeluang menjadi institusi pendidikan tinggi yang berintegritas, profesional, dan berdampak signifikan bagi Gereja, masyarakat Maluku, dan bangsa. (KN-02)








