Place Your Ad
Place Your Ad
Berita

Isu Pembantaian Heboh, Pemdes Wunlah Minta Polisi Bertindak

×

Isu Pembantaian Heboh, Pemdes Wunlah Minta Polisi Bertindak

Sebarkan artikel ini

Saumlaki, Kapatanews.com – Pemerintah Desa Wunlah, Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, resmi melaporkan dugaan ancaman pembunuhan terhadap sejumlah warga ke Polsek Wuarlabobar pada Senin (10/11/2025). Laporan itu diajukan setelah informasi mengenai adanya tiga warga yang disebut menjadi target beredar luas di desa.

Kepala Desa Wunlah, Alexander Rahanserang, S.Pd, bersama Kepala Seksi Pemerintahan Stefanus Tawun, menyampaikan laporan tersebut. Keduanya menjelaskan bahwa informasi awal disampaikan oleh warga Desa Karatat, Muhammad Luturmas, kepada Roy Uwuratuw mengenai tiga nama warga Wunlah yang dikabarkan menjadi incaran.

Menurut kades, nama-nama itu yakni Bu Caya Wuarlela, Cepu Luturmas, serta almarhum YP.

“Informasi itu disampaikan oleh Muhammad Luturmas par Roy Uwuratuw kalau ada 3 orang di Wunlah yang jadi incaran yaitu Bu Caya Wuarlela dan Cepu Luturmas termasuk almarhum YP tapi YP sudah meninggal,” ujarnya.

Alexander mengaku langsung menemui Roy untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Roy, kata kades, membenarkan bahwa dirinya mendengar kabar itu dari Muhammad Luturmas, yang istrinya bekerja sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas Wunlah. Setelah itu, kades menemui Muhammad untuk meminta klarifikasi.

“Saya ketika dapat informasi itu Saya kemudian temui Roy Uwuratuw untuk tanyakan dia dan dia mengakui kalau dapat informasi itu dari Muhammad Luturmas yang istrinya bekerja di Puskesmas Wunlah jadi Saya berinisiatif untuk ketemu langsung dengan yang bersangkutan dan ketika Saya tanya dia mengaku kalau dia yang bilang tetapi hanya sebatas pikiran sendiri untuk mengandai andaikan semata,” tutur Alexander.

Informasi itu terlanjur menyebar di tengah masyarakat. Berdasarkan keterangan warga, dalam empat hingga lima hari setelah isu tersebut beredar, beberapa orang mengaku melihat dua sosok tak dikenal berkeliaran di pinggiran desa. Mereka digambarkan mengenakan pakaian serba hitam, bertopeng, serta membawa kapak dan parang.

Salah satu warga bahkan mengaku melihat orang tak dikenal itu berada di sekitar rumah Yosephus Luturmas, yang disebut sebagai salah satu dari dua nama yang masih menjadi target. Situasi tersebut menimbulkan kecemasan dan membuat warga enggan ke kebun seperti biasanya karena merasa terancam.

Desakan warga membuat pemerintah desa mengambil langkah resmi dengan melaporkan kejadian itu ke Polsek Wuarlabobar.

“Sebagai pimpinan di desa, kami berharap laporan ini ditindaklanjuti sesuai ketentuan demi menjaga situasi kamtibmas yang aman dan damai,” kata Alexander.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, laporan serupa ternyata telah masuk lebih dulu. Kepala Seksi Trantib Kecamatan Wuarlabobar, E. Laritmas, disebut melapor lebih awal setelah mendapatkan informasi dari salah satu staf kecamatan yang juga termasuk dalam daftar ancaman tersebut.

Laritmas kemudian menuju Polsek Wuarlabobar untuk memastikan laporan itu tercatat. Informasi diterima oleh Bhabinkamtibmas Desa Karatat yang saat itu sedang berada di kantor Polsek.

Hingga kini, pihak kepolisian belum mengeluarkan keterangan resmi mengenai langkah lanjutan atas laporan tersebut. Warga berharap penyelidikan segera dilakukan agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal. (KN-07)

Ikuti Kami untuk Informasi menarik lainnya dari KAPATANEWS.COM Di CHANNEL TELEGRAM Dan CHANNEL WHATSAPP
Place Your Ad