Saumlaki, Kapatanews.com — Warga di Kecamatan Kormomolin mendesak pengerahan personel Batalyon 734/SNS untuk meredakan bentrokan antarwarga yang kembali pecah pada Sabtu pagi terkait sengketa batas tanah di wilayah tersebut. Sabtu, (06/12/2025).
Bentrokan melibatkan warga dari Alusi Kelan, Alusi Tamrian, dan Alusi Bukjalim yang bergerak menuju Alusi Krawain dan terlibat pertikaian begitu tiba di lokasi. Situasi memanas dengan penggunaan batu, kayu, dan senjata rakitan, sehingga membuat warga sekitar mengungsi dari rumah masing-masing.
Menurut keterangan warga di lapangan, aparat keamanan yang sudah berada di sekitar lokasi disebut belum mampu memisahkan kedua kelompok massa. Kondisi ini memicu desakan agar pasukan tambahan dari Batalyon 734/SNS segera diturunkan untuk menghentikan bentrokan.
“Kami minta Batalyon 734 turun sekarang. Kalau tidak, situasinya bisa makin parah,” ujar seorang tokoh masyarakat yang meminta percepatan penanganan.
Sejumlah warga terluka telah dievakuasi secara mandiri menggunakan sepeda motor karena belum tersedia fasilitas medis di titik kejadian. Belum ada data resmi mengenai jumlah korban luka.
Pihak tokoh adat dan pemerintah desa disebut telah mencoba membuka jalur komunikasi, namun situasi lapangan yang masih panas membuat upaya mediasi belum dapat dilakukan.
Wartawan masih berupaya mengonfirmasi Komando Distrik Militer dan Batalyon 734/SNS terkait kemungkinan pengerahan personel tambahan untuk pengamanan wilayah Kormomolin. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait.
Situasi di Kecamatan Kormomolin masih dalam pemantauan dan pembaruan informasi akan disampaikan setelah proses verifikasi lanjutan. (KN-07)
