Place Your Ad
Place Your Ad
BeritaHukum & Kriminal

Dari Nyanyian Sofyan Di Elfule, PB Ampera Maluku Desak Polda Periksa Skandal Mesjid Raya Namrole.

×

Dari Nyanyian Sofyan Di Elfule, PB Ampera Maluku Desak Polda Periksa Skandal Mesjid Raya Namrole.

Sebarkan artikel ini

Ambon,Kapatanews.com._ Pembangunan Mesjid Raya Namrole tak kunjung rampung meski Miliaran rupiah dana APBD Buru Selatan telah digelontorkan.

Belakangan, Dari atas panggung kampanye akbar pasangan La Hamidi – Gerson Selsily muncul “Nyanyian Sofyan Solisa”. Nyanyian Sofyan tentang sengkarut kelam pembangunan “Rumah Allah” itu bersenandung pada Sabtu,16 November 2024 di Lapangan Elfule, Namrole.

“Maitua itu minta fee 1 miliar” kata Sofyan yang saat itu jadi juru kampanye. Dia juga menyebut “proses tender itu diatur di Unit 11, Meki Solisa Terlibat”.

Nyanyi merdu Sofyan dari atas panggung politik ini, gaungnya merabas ke mana-mana. Membelalak mata yang celik, juga menghujam jantung merah kaum anti korupsi.

Salah satu yang terhujam nuraninya itu adalah Pengurus Besar Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat Maluku (PB Ampera Maluku).

Kepada Kapatanews.com dalam rilisnya Senin,12 Mei 2025. PB Ampera menduga adanya praktik gratifikasi yang melibatkan mantan Bupati Buru Selatan, Safitri Malik, dalam proyek pembangunan Masjid Raya Buru Selatan.

Dugaan PB Ampera ini mencuat setelah pernyataan kontroversial Sofyan Soulisa dalam kampanye pasangan calon Bupati LHM–GES di Lapangan Bola Elfule, Kecamatan Namrole,16 November 2024 silam.

Desakan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PB Ampera Maluku, Rumadhan Wahyu Pratama.

Dia menyebut kondisi Masjid Raya yang kini terbengkalai sangat disayangkan dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, khususnya umat Islam.

“Melihat kondisi Masjid Raya saat ini sungguh mencederai perasaan umat Muslim di Kabupaten Buru Selatan. Tempat ibadah jangan dijadikan permainan. Kami menduga kuat adanya gratifikasi oleh mantan Bupati kepada sejumlah pihak yang terkait proyek ini,” ungkap Rumadhan dalam pers rilisnya kepada media ini.

Ketua PB Ampera Maluku, Wahyu Pratama Rumadan.

—-

Nyanyian Sofyan Tentang Fee 1 Miliar, Melkior Solisa dan Unit 11 – Melukai Emosional Umat Muslim

—-

PB Ampera Maluku menilai persoalan ini tidak hanya menyentuh sisi emosional umat Islam di Buru Selatan, tetapi juga di seluruh Indonesia.

Rumadan mengecam dugaan bahwa proyek pembangunan masjid dijadikan sarana pencucian uang dan mendesak polda maluku untuk panggil sofyan soulisa untuk mempertanggung jawab perkataannya pada saat orasi.

“Masjid adalah tempat suci umat Islam. Ketika dibiarkan mangkrak, ini bukan sekadar masalah fisik, tapi menyangkut perasaan dan marwah umat Islam,” lanjutnya.

Salah satu pernyataan Sofyan Solisa pada saat orasi kampanye pasangan calon bupati LHM – GES yang menjadi sorotan PB Ampera adalah, “Maitua itu minta fee 1 miliar, Proyek tender itu tidar fair, proyek itu di unit 11 melibatkan Melkior solisa” yang ditafsirkan sebagai indikasi adanya permintaan suap dari mantan Bupati. Ia juga menyebut proyek tender masjid dilakukan tidak transparan, serta melibatkan Melky Solisa, yang merupakan mantan Kepala Dinas PUPR saat pemerintahan Safitri Malik.

PB Ampera menilai pengawasan proyek oleh Melkior Soulisa gagal dan menduga adanya kolusi antara dirinya dengan Safitri Malik. Oleh karena itu, PB Ampera mendesak agar Melkior turut diperiksa.

“Kami akan mengawal dan mengusut kasus ini hingga tuntas. Kami minta Kapolda Maluku dengan hormat segera turun tangan panggil oknum oknum yang terkait proyek mesjid raya. Ini bukan kasus biasa, ini menyangkut rumah ibadah umat. Jangan sampai dibiarkan,” Tulis Rumadhan.(KN03).

Ikuti Kami untuk Informasi menarik lainnya dari KAPATANEWS.COM Di CHANNEL TELEGRAM Dan CHANNEL WHATSAPP
Place Your Ad