Saumlaki, Kapatanews.com – Memasuki hari ketiga pembukaan pendaftaran bakal calon Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Maluku periode 2025–2030, empat tokoh telah mengambil formulir pendaftaran. Persaingan mulai mengerucut jelang Musyawarah Daerah (Musda) yang direncanakan berlangsung pada 4 Agustus 2025. Para kader berharap lahirnya pemimpin terbaik yang mampu membawa Hanura lebih solid dan berpihak pada kepentingan rakyat Maluku.
Keempat nama tersebut adalah Ketua DPD Hanura saat ini, Sulaiman Layn; Sekretaris DPC Hanura Kota Tual, Sulsiman Letsoin; tokoh senior Maluku, Drs. Barnabas Orno; serta Eric Angkie, Ketua DPC Hanura Kabupaten Maluku Barat Daya.
Pendaftaran bakal calon Ketua DPD Hanura Maluku ini dibuka sebagai bagian dari rangkaian menjelang Musyawarah Daerah (Musda) yang dijadwalkan akan digelar pada 4 Agustus 2025 mendatang. Agenda ini menjadi momentum strategis bagi partai untuk menata ulang kepemimpinan dan arah perjuangan lima tahun ke depan, terutama dalam membangun konsolidasi organisasi hingga ke tingkat akar rumput.
Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Henrikus Serin, SH, menegaskan bahwa seluruh pimpinan DPC di Maluku memegang prinsip “Satu Hati, Satu Komando, dan Satu Tujuan”. Ia menyatakan bahwa siapapun yang nantinya terpilih, baik dari kalangan internal maupun eksternal partai, harus benar-benar merupakan aset terbaik yang dimiliki Partai Hanura.
“Harapan kami sederhana tapi penting, Ketua DPD Hanura Provinsi Maluku yang akan terpilih nanti harus mampu membawa partai ini menjadi lebih baik, menjadi representasi nurani rakyat, dan membawa semangat baru dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Maluku,” ujar Henrikus Serin kepada wartawan, Kamis (17/7/2025).
Satu Komando Satu Tujuan
Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Hendrikus Serin, SH, menegaskan pentingnya semangat “Satu Komando, Satu Tujuan” dalam menghadapi proses Musda Partai Hanura Provinsi Maluku. Ia menilai bahwa kekuatan utama partai terletak pada soliditas dan kesatuan gerak seluruh DPC dalam mendukung kepemimpinan yang mampu membawa perubahan positif.
“Kami para Ketua DPC sepakat, perbedaan pilihan adalah hal biasa, tapi komitmen untuk tetap satu barisan adalah harga mati demi masa depan partai,” ujar Hendrikus.
Menurutnya, Musda bukan sekadar ajang perebutan jabatan, tetapi momentum konsolidasi untuk menyatukan visi seluruh kader dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Ia berharap, siapa pun yang terpilih nantinya sebagai Ketua DPD Hanura Maluku, tetap membawa semangat kolektif dalam membangun partai yang kuat, bersih, dan peduli terhadap aspirasi rakyat.
“Kita ingin Hanura hadir sebagai solusi, bukan bagian dari masalah. Maka Satu Komando, Satu Tujuan harus tetap menjadi roh perjuangan kita bersama,” tegasnya.
Lebih lanjut, Serin menyampaikan bahwa posisi strategis Hanura sebagai partai kader berbasis hati nurani, harus ditopang oleh pemimpin yang mampu menjembatani aspirasi rakyat dengan kerja nyata di legislatif maupun eksekutif. Menurutnya, pemimpin ke depan harus menghadirkan arah politik yang jelas, konsisten membela kepentingan daerah, dan tidak sekadar menjabat tanpa visi.
Dengan mengambil semangat “Rakyat di Daerah Sejahtera, Indonesia Pasti Maju”, Henrikus berharap hasil Musda mendatang menjadi titik awal kebangkitan Hanura di Maluku. Ia juga mengajak seluruh kader untuk menjaga soliditas, menjunjung tinggi demokrasi internal, dan memberikan kepercayaan penuh pada proses pemilihan yang sehat dan berintegritas. (KN-07)