Ambon,Kapatanews.com.- Sebelum musisi legendaris Indonesia Aloysius Riyanto wafat, Lelaki asal Solo,Jawa Tengah ini sempat membuat sebuah lagu.
Lagu yang ditulis menjelang penghabisan hidupnya itu secara sengaja dikhususkan untuk seorang penyanyi istimewa. Sebuah lagu wasiat yang hanya boleh dinyanyikan oleh Broery Marantika.
Sepeninggal A.Riyanto pada 17 juni 1994 di Jakarta, anak-anaknya (Andy dan Lisa) kemudian memberitahukan kepada Broery akan lagu wasiat ini.
Dalam tahun itu juga, Kepercayaan mendiang A.Riyanto ditunaikan dengan penuh gemilang oleh Jawara Festival Lagu Populer Indonesia tahun 1973 dan 1974 ini.
Dibawah bendera HP record, 1 album full berisi 8 lagu karya A.Riyanto di rekamnya dengan aransemen baru, interpretasi dan improvisasi kelas wahid, teknik vokal yang matang, penghayatan mendalam dan tentunya ciri diri yang kuat. lagu wasiat itu pun menjadi judul albumnya. HATI YANG TERLUKA dan segera mengisi layar acara musik terkemuka masa itu seperti acara album minggu kita di stasiun nasional Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan diperdengarkan pada stasiun radio nasional (RRI) maupun lokal dan amatir.
Dari syairnya, siapapun langsung bisa mengenali Lagu Hati Yang Terluka karya A.Riyanto untuk Broery Marantika ini memang lagu bertemakan patah hati akibat suatu pengkhianatan dalam hubungan cinta dua insan.
Kan kucari jalan yang sunyi
Untuk menghindar diri darimu
Kuberjanji di dalam hati
Takkan lagi ku menjumpaimu
Di tengahnya kabut bermandi embun pagi
Dingin membuat hatiku membeku
Reff :
Kau yang telah membuat luka di hatiku
Kau yang telah membuat janji-janji palsu
Kau yang selama ini aku sayangi
Kau merubah cintaku jadi benci
Lebih dari 30 tahun pasca lagu ini dirilis diatas pelataran industri musik nasional, banyak masih mengingatnya, melagukannya saban kesempatan.
Pada Platform Youtube dengan akun resmi HP record diakses kamis (03/04/2025) , lagu ini sudah lebih dari 3 juta kali ditonton.
Namun, alangkah ruginya bila kisah tentang lagu wasiat ini jadi hilang sia-sia tergerus pergolakan zaman.
Hati yang terluka sesungguhnya adalah sebuah kapata yang indah dari seorang laki-laki Maluku (Broery Marantika/Broery Pesoelima) untuk menghormati sekaligus menunaikan wasiat dan kepercayaan seorang musisi besar dalam blantika musik Indonesia.
Verba Volant Scripta Manent
Yang terucap akan hilang, yang tertulis akan abadi. (KN 03).
