Saumlaki, Kapatanews.com – Kekecewaan publik terhadap lambannya kemajuan proyek gas raksasa Blok Masela makin memuncak. Aliansi Pemuda Maluku yang dikoordinir oleh Ongen Hingko Layan (OHL) menuntut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, agar segera mencabut izin operasi PT Inpex Masela Ltd karena dianggap gagal menunjukkan komitmen dan keseriusan dalam membangun di Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Pernyataan tegas itu disampaikan OHL kepada awak media pada Selasa (15/7/2025). Ia mengaku heran mengapa setelah teguran resmi berupa SP1 yang dikeluarkan Kementerian ESDM, pihak Inpex tetap tidak menunjukkan itikad baik mempercepat realisasi proyek tersebut.
“Teguran itu bagus, tapi kalau tidak ada langkah lanjut seperti evaluasi kontrak, itu sama saja tidak berarti. Harus tegas, jangan hanya gertakan politik,” ujar OHL.
Ia menilai, sejak proyek dialihkan ke darat oleh Presiden Jokowi di masa lalu, tak ada progres berarti. Masyarakat hanya disuguhi aktivitas seremonial berupa survei dan sosialisasi, tanpa kejelasan kapan proyek benar-benar dimulai.
“Kami sudah bosan dengan janji dan wacana. Rakyat Tanimbar butuh bukti, bukan brosur,” katanya.
Tak hanya menyoal progres lambat, OHL juga menyoroti ketimpangan rencana hilirisasi. Ia mengingatkan bahwa jika hanya sumber daya gas yang diambil dari Tanimbar, sementara seluruh industri turunan dibangun di Pulau Jawa, maka itu bentuk ketidakadilan.
“Kalau Ambon tidak dapat apa-apa, Tanimbar cuma dijadikan ladang hisap gas, itu artinya daerah kita cuma jadi korban eksploitasi,” kecamnya.
Sebagai tokoh muda yang pernah memimpin KNPI KKT, OHL menilai Inpex tidak serius membangun sumber daya manusia dan ekonomi lokal. Ia bahkan menyarankan agar pemerintah mencari investor baru dari negara-negara yang saat ini dominan dalam ekonomi global, seperti AS, China, atau Rusia.
“Jepang bukan lagi kekuatan ekonomi utama. Cari kontraktor migas yang lebih berani dan nasionalis,” sarannya.
Ultimatum keras juga dilontarkan. Jika pemerintah tidak segera menanggapi tuntutan tersebut, Aliansi Pemuda Maluku akan menggalang konsolidasi luas dengan kelompok pemuda dan masyarakat di seluruh wilayah provinsi.
“Jika suara kami terus diabaikan, kami akan gelar demonstrasi besar-besaran. Kami tolak Inpex jika terus begini,” tegas OHL mengakhiri pernyataannya. (KN-07)