Place Your Ad
Place Your Ad
Iklan
Berita

Kadis DKP Malteng: Produksi Beras 17 Ribu Ton Per Tahun, Dibantah Oleh Arsad Slamat

×

Kadis DKP Malteng: Produksi Beras 17 Ribu Ton Per Tahun, Dibantah Oleh Arsad Slamat

Sebarkan artikel ini

Malteng, Kapatanews.com-  Juliana Haumahu selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Maluku Tengah,mengungkapkan bahwa produksi beras lokal di Maluku Tengah belum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Bumi Pamahanusa

Dikatakannya, Maluku Tengah hanya bisa memproduksi beras sekitar 17 ribu sampai 20 ribu ton per tahunnya, hal ini berbanding terbalik dengan tingkat kebutuhan beras di daerah ini yang mencapai angka 34 ribu ton per tahunnya.

Scroll Keatas
Example 300x600
Scroll Kebawah

“Tingkat Produksi beras kita masih jauh dari cukup guna pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam daerah sendiri. Dari 34 ribu ton yang harus di produksi tiap tahun,  angka produksi di Daerah ini masih sekitar 17 ribu sampai 20 ribu ton per tahunnya, hal ini menyebabkan defisit sekitar 14 ribu ton,” ungkap Haumahu ,sabtu pekan lalu.

Pernyataan Haumahu tersebut bertolak belakang  dan dibantah oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Maluku Tengah, Arsad Slamat. Ditegaskan oleh Slamat,Tingkat produksi beras di Maluku Tengah melebihi angka 17 ribu ton per tahun.

“Saya kira apa yang di sampaikan oleh Haumahu bahwa produksi pertahun kita 17 ribu ton itu perlu dijelaskan lebih lanjut, data yang digunakan data dari mana, tanya Slamat ,saat ditemui media ini, selasa (22/07/2025).

Dirinya menjelaskan  bahwa produksi padi di Maluku Tengah dibagi dua musim tanam, yaitu musim tanam 1 Januari-Juli dan musim tanam 2 Agustus hingga Desember.

Pada musim tanam 1 tahun ini, luas tanam padi mencapai 5325 hektar tersebar pada 4 kecamatan, dengan perkiraan produksi gabah terendah sekitar 15 ribu ton. Dengan demikian jika dikalikan dua kali musim tanam, perkiraan produksi gabah terendah bisa mencapai angka 30 ribu ton  pertahum,ujarnya

Bila dibandingkan tahun kemarin luas tanam pada setiap musim tanam hanya berkisar 4000 hektar dan Tahun ini mengalami peningkatan yang disebakan oleh sikap para petani dalam merespon penetapan harga gabah yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo.

Ditegaskan olehnya, bahwa Kebijakan Presiden terkait kenaikan harga gabah serta bantuan peningkatan sarana produksi seperti alat-alat pertanian modern dan benih telah membantu petani sehingga berdampak pada luas tanam kita yang lebih banyak,” tegasnya (KN-05)

 

 

Ikuti Kami untuk Informasi menarik lainnya dari KAPATANEWS.COM Di CHANNEL TELEGRAM Dan CHANNEL WHATSAPP
Place Your Ad