Place Your Ad
Place Your Ad
Iklan
Berita

Kinerja Buruk-PLN Saparua Di Kecam

×

Kinerja Buruk-PLN Saparua Di Kecam

Sebarkan artikel ini
Christian Tetelepta, Fungsionaris DPD KNPI Maluku

Saparua,Kapatanews.com- Kinerja PLN Kecamatan Saparua,kini mulai dipertanyakan, hal ini dikarenakan proses pemadaman listrik berulang kali tanpa pemberitahuan kepada masyarakat sebelumnya.

Proses Pemadaman Listrik secara terus menerus ini,dinilai sangat mengganggu aktifitas pelayanan masyarakat di Kecamatan Saparua.

Scroll Keatas
Example 300x350
Scroll Kebawah

Hal ini disampaikan oleh Salah satu Fungsionaris KNPI Maluku, Christian Tetelepta. Kepada kapatanews.com, Rabu (3/09/2025), pemuda asal Negeri Porto Kecamatan Saparua ini mengecam keras kinerja PLN dalam memberi pelayanan kepada masyarakat Saparaua

Menurut Tetelepta, proses pemadaman listrik di kecamatan Saparua sudah sangat parah, dan berlangsung sangat lama, mestinya pihak PLN harus berbenah untuk meningkatkan pelayanannya,ungkap Tetelepta

Dikatakan oleh oleh Pengurus KNPI Maluku ini, selalu ada alasan klasik yang diberikan oleh pihak PLN Saparua jika dikritisi oleh masyarakat terkait pelayanannya,alasan mesin  rusak dinilai terlalu mengada-ngada. Jika benar mesin itu rusak kenapa dibiarkan bertahun-tahun dan tidak ada solusinya,tanyanya

‘Negeri -negeri yang ada di Saparua seperti kota mati  gelap gulita saat malam hari, padahal PLN selalu menuntut kewabajiban dari masyarakat tuk membayar biaya listrik tiap bulan tepat waktu,padahal pihak PLN sendiri tidak berusaha meningkatkan pelayanannya”

Ia menegaskan, sudah terlalu sering masyarakat Saparua mengalami padam listrik berjam-jam tanpa kepastian. Kondisi ini bukan hanya membuat warga gerah, tetapi juga sangat mengganggu aktivitas kerja, perkantoran, hingga kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

“Yang lebih parah, pemadaman itu terjadi begitu saja tanpa ada pemberitahuan resmi dari pihak PLN. Ini jelas bentuk pelayanan yang sangat buruk. Saparua adalah kecamatan tertua di Maluku Tengah, seharusnya justru mendapat perhatian lebih, bukan diperlakukan seperti ini,” tegasnya.

Dirinya juga menyoroti dampak serius bagi dunia pendidikan. Menurutnya, anak-anak menjadi korban langsung karena aktivitas belajar di rumah maupun di sekolah kerap terhenti akibat gelap gulita. “Bagaimana mereka bisa belajar dengan baik kalau setiap saat lampu padam berjam-jam?” ujarnya dengan nada kecewa.

Tetelepta mengingatkan, PLN adalah perusahaan penyedia jasa listrik yang hidup dari pembayaran pelanggan. Karena itu, PLN tidak boleh mencari alasan untuk membiarkan pemadaman berkepanjangan.

“Kalau pelanggan terlambat bayar, PLN cepat sekali memutus listrik. Tapi kalau PLN yang memadamkan berjam-jam tanpa kabar, masyarakat mau komplain ke siapa? Ini tidak adil,” sindirnya.

Pemuda asal pulau Saparua ini juga mengakui bahwa memang ada kendala teknis di lapangan, mulai dari mesin pembangkit hingga gangguan jaringan akibat pohon di jalan. Namun, ia menegaskan hal itu tidak bisa dijadikan alasan pembenaran.

“Apapun kendalanya, yang harus diutamakan adalah kesejahteraan rakyat. PLN maupun pemerintah harus bertindak cepat mencari solusi, bukan membiarkan masyarakat terus dirugikan,” tegasnya.

Lebih jauh, tetelepta mengingatkan bahwa Saparua bukan hanya sebuah kecamatan biasa, melainkan daerah yang memiliki nilai sejarah besar bagi bangsa Indonesia. Di tanah inilah Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura atau Tomas Matulessy lahir dan berjuang melawan penjajah.

“Sejarah Pattimura mengajarkan kita tentang keberanian memperjuangkan rakyat. Karena itu, sangat ironis jika Saparua yang penuh nilai sejarah ini justru dibiarkan berulang kali hidup dalam kegelapan,” ujarnya.

Selain mendesak PLN untuk bertanggung jawab, Tetelepta juga berharap adanya perhatian dari Pemerintah daerah. Menurutnya, Pa Bupati Maluku Tengah diharapkan dapat memberi perhatian serius demi kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Saparua.

“Kami percaya Pa Bupati memiliki kepedulian terhadap rakyatnya. Karena itu, kami berharap persoalan listrik di Saparua juga bisa menjadi perhatian, agar masyarakat tidak terus hidup dalam kegegelapan,” tandasnya.

Ia pun mendorong agar DPRD Maluku Tengah, khususnya wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Saparua, benar-benar turun tangan menyikapi persoalan ini. “DPRD harus hadir, entah dengan meninjau langsung kondisi di lapangan atau memanggil pihak PLN untuk memberikan penjelasan terbuka kepada publik,” pungkasnya.

Sebagai catatan, berita ini dikeluarkan hari ini ketika dalam sepekan terakhir pemadaman listrik di Kecamatan Saparua tercatat sudah berulang kali terjadi, sehingga semakin meresahkan masyarakat.

Bagi warga saparua, terang bukan hanya kebutuhan tetapi simbol harapan. Karena itu sudah saatnya seluruh pihak dapat bergerak cepat agar tanah bersejarah warisan Patimura ini tidak lagi larut di dalam kegelapan. KN (06)

Ikuti Kami untuk Informasi menarik lainnya dari KAPATANEWS.COM Di CHANNEL TELEGRAM Dan CHANNEL WHATSAPP
Place Your Ad