Ambon,Kapatanews.com._ Letaknya strategis, diatas bukit kecil yang langsung menatap teluk Ambon bersama terbenamnya Matahari. Setiap sore di Lateri, Baguala, Ambon. Sekolah Menengah Kejuruan ini jadi saksi akan kedatangan dan kepergian senja demi senja tanah Amboina sejak tahun 1978.
Sebagai lembaga pendidikan dalam lingkup Departeman Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, perjalanan SMK Negeri 6 Ambon pernah mengalami titik nadir. Nyaris Ditutup.
” Sekolah ini sempat mau ditutup tahun 2003, karena jumlah siswa kurang. Tidak sampai 60 siswa dari kelas 1 sampai kelas 3. Artinya beban aset atau beban ruangan dalam sekolah ini tidak berbanding lurus dengan beban siswa” kata Eduard Luturmas, Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Ambon.
Kepada Media ini Selasa (6 /05/2025) diruangannya, Kepsek yang bekas Aktivis dan pengurus GAMKI Maluku “era Ketua Donald Petta” itu, mengisahkan setangkup kisah pilu yang pernah dialami Sekolah yang sedang dipimpinnya.
Dikisahkannya pula alasan sampai sekolah yang sudah 32 tahun dirinya bertugas ini, tak jadi tutup.
” Waktu itu sekolah menengah ada dibawah kendali pemerintah Kota Ambon, Walikotanya Pak Jopie Papilaya. ada beberapa guru SMK 6 ini yang berinisiatif untuk menambah jurusan yaitu jurusan multimedia. Puji syukur, usulan kita itu disetujui oleh Pemkot. Dampaknya adalah siswa bertambah pada tahun ajaran 2004 lewat kehadiran jurusan baru ini ” Kenang peraih gelar Magister Sosiologi Agama dari Program Pasca Sarjana Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.
Kehadiran jurusan Multimedia ini menjadi titik balik kebangkitan SMK Negeri 6 Ambon.
” Jurusan multimedia milik SMK 6 ini adalah yang tertua di Maluku. Ada dari tahun 2004, dari jurusan inilah Sekolah ini mulai menanjak, baik jumlah siswa maupun torehan prestasi” Kata Kepsek yang sudah lebih dari 7 tahun memimpin SMK Negeri 6 Ambon.
—-
Menggagas Dan Meletakan Budaya Akademik Diantara Torehan Prestasi.
—-
Sejak kehadiran jurusan Multimedia di SMK Negeri 6 Ambon, ada kekhasan lain yang muncul dan dikembangkan untuk menutupi kekurangan yang nampak dalam fisik siswanya.
” Waktu itu kita karena fisik siswa kita rata-rata bertubuh kecil, jadi kan tidak memadai untuk pengembangan cabang olahraga yang mengedepankan keunggulan fisik seperti Basket, Volley Ball, Tinju, Sepakbola maka kita fokus kembangkan di bidang akademik ” Kata Kepsek SMK Negeri 6 Ambon.
Hasilnya adalah siswa-siswa SMK di atas perbukitan Lateri ini sering mengikuti aneka lomba diluar olah fisik. Baik dalam Maluku maupun di Luar Maluku. Dan tak pulang dengan tangan hampa.
“Untuk Gerakan Maluku Gemar Membaca (GMGM) Untuk siswa tahun 2015 itu kita juara 1, kita juga Juara 1 Lomba Sayembara penulisan cerpen tingkat remaja tahun 2008, juara 2 dan juara harapan 1.” Ucap kepsek sambil menunjukan ratusan piala yang dipajang pada ruangannnya.
Namun dirinya paling mengingat momentum Olimpiade Pekan Pekerja Sosial Nasional (PPSN) di Bandung, 3-4 Maret 2017. Ada Blessing In Disquisse yang terselibkan disini.
” Berkat juara 3 pada olimpiade ini, kita selain menerima hadiahnya. Ternyata diluar dugaan SMK 6 dihadiahi juga 25 unit laptop dari kementerian pendidikan, itu diluar perkiraan kita ” Ucap Kepsek.
Sebagai orang yang sudah 32 tahun mengabdi di sekolah ini. Dirinya juga turut mengisahkan cikal bakal SMK Negeri 6 Ambon.
” Dulu ini namanya SMPS, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial. Tahun 1997 berubah jadi SMK Negeri 6 Ambon. Akhirnya 4 jurusan dilebur jadi satu jurusan yaitu pelayanan sosial. Awalnya ada pelayanan sosial, pelayanan sosial media, pelayanan sosial koreksi dan pengembangan masyarakat” Kenangnya.
Disebutkannya pula bahwa salah satu alumni dari era SMPS ini adalah Beni Selano yang pernah jadi Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Ambon.
Diakuinya saat ini jumlah siswa yang ada di SMK Negeri 6 Ambon dalam kisaran 600-an siswa.
Sementara itu keunggulan SMK 6 dalam urusan Multimedia diakui pula oleh Vecky Matulessy, salah seorang Guru yang berpengalaman dalam membawa kontingen Multimedia untuk ikut berbagai lomba atau kegiatan level Provinsi.
” Peralatan dan SDM dari SMK 6 ini sering dipakai oleh pemprov maupun lembaga lainnya untuk kegiatan mereka” Ucapnya singkat.(KN03).