Saumlaki, Kapatanews.com — Permintaan mendesak datang dari masyarakat Seira yang diwakili oleh tokoh pemuda Seira Blawat, Thomy Lenunduan. Ia secara terbuka menyampaikan harapannya agar Letnan I Udin Kway Syahbandar, selaku Danramil 1507/02 Saumlaki, dapat melakukan kunjungan langsung ke Kecamatan Wermaktian, khususnya di Pulau Seira, guna memperkuat tugas-tugas kewilayahan, terutama dalam konteks pertahanan dan keamanan wilayah laut.
“Kami meminta dengan hormat kepada Bapak Danramil untuk turun langsung ke Seira. Konflik sosial yang sering terjadi di wilayah kami butuh pendekatan teritorial yang kuat dan menyeluruh,” ungkap Thomy kepada wartawan, Rabu (24/7).
Menurutnya, kehadiran unsur TNI sangat penting untuk memperkuat stabilitas di wilayah yang rawan gesekan antarwarga dan pihak luar, termasuk persoalan nelayan andon yang sempat menimbulkan ketegangan di masyarakat beberapa waktu lalu.
“Konflik sosial di Seira kerap muncul, apalagi dengan masuknya nelayan dari luar. Kami harap TNI dapat membantu Polsek Wermaktian dalam menjaga epoleksosbudhankam ” ujarnya.
Epoleksosbudhankam merupakan singkatan dari Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, dan Pertahanan Keamanan, yang menurut Thomy, perlu dikawal bersama oleh seluruh aparat negara, termasuk TNI-AD sebagai bagian dari sistem pertahanan rakyat semesta.
Thomy juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Danramil Udin Kway Syahbandar atas keterlibatannya yang aktif dan nyata dalam kehidupan masyarakat Seira. Ia menilai Danramil sebagai sosok prajurit yang dekat dengan rakyat dan responsif terhadap dinamika sosial masyarakat.
“Pak Danramil bukan hanya aparat negara, tapi sudah kami anggap sebagai putra Seira Blawat yang ada dalam Marga Besar Refwalu Lelunduan. Beliau selalu hadir, tidak pernah canggung berada di tengah masyarakat kami,” katanya.
Beberapa bulan lalu, kata Thomy, Danramil Udin bersama aparat Kepolisian dan tokoh masyarakat turut mengambil peran penting dalam meredam konflik horizontal yang terjadi akibat nelayan andon. Konflik tersebut sempat menimbulkan ketegangan antarwarga yang hampir berujung pada kekerasan terbuka.
“Beliau langsung bergerak cepat, koordinasi dengan Polsek dan para tokoh untuk dialog dan mediasi. Itu hal yang patut dicontoh,” lanjut Thomy.
Ia menegaskan bahwa masyarakat Seira sangat terbuka terhadap kehadiran aparat TNI, khususnya dalam hal pembinaan wilayah teritorial. Apalagi wilayah Seira merupakan daerah perairan yang strategis dan rawan dimanfaatkan oleh pihak-pihak luar untuk kepentingan ekonomi tanpa memperhatikan hak dan adat masyarakat setempat.
“Kami yakin kalau Bapak Danramil turun ke Seira secara langsung, maka kehadiran negara akan benar-benar terasa bagi masyarakat,” tegasnya.
Pihaknya pun berharap ke depan bisa ada pos militer atau Babinsa yang ditempatkan secara tetap di Pulau Seira, sebagai bentuk dukungan teritorial yang berkesinambungan dari TNI terhadap masyarakat pulau.
“Masyarakat hanya ingin hidup aman dan sejahtera. Maka kami mohon agar sinergi TNI, POLRI dan rakyat ini terus diperkuat,” tutup Thomy Lenunduan. (KN-07)