Ambon,Kapatanews.com._ Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon, Patrick Moenandar menyikapi persoalan penolakan Raja Negeri Urimessing , yang telah dilantik oleh Wali Kota Ambon , Bodewin Wattimena pada 30 Mei 2025 Kemarin.
Dimana penetapan dan pelantikan Felix Audhy Tisera sebagai Raja Negeri Urimesing, dianggap tidak sesuai. Sehingga Maryo Ronaldo Tisera rencananya akan melayangkan gugatan terhadap Wali Kota Ambon.
Sehingga Moenandar yang juga koordinator Komisi I via seluler , Senin ( 2/6/2025) mengatakan. setiap warga negara berhak menempuh jalur hukum apabila merasa dirugikan.
“Kalau keluarga Tisera merasa tidak adil, dan semua buktinya ada, berarti silakan saja. Itu hak beliau. Nanti dibuktikan di pengadilan,” ujar Patrick.
Akan tetapi untuk mengatasi adanya persoalan seperti ini , Ia telah menyampaikan ke Komisi I untuk mengadakan rapat bersama tim percepatan pelantikan dan juga pejabat pemerintahan dari Negeri – Negeri di Kota Ambon yang belum memiliki Raja Definitif.
Hal ini lanjutnya , agar dapat memastikan siapa dari mata rumah parintah yang benar-bena berhak atas jabatan Raja tersebut.
Untuk diketahui , Sebelumnya, Maryo Ronaldo Tisera yang mengklaim sebagai turunan lurus dari Philipus Steven Tisera, leluhur yang pernah menjabat Raja Urimessing ratusan tahun lalu, mengungkapkan rencananya menggugat penetapan Felix Audhy Tisera sebagai Raja Urimesing.
Dikutip dari SentralPolitik.com, Maryo menilai bahwa penetapan Felix tidak sesuai dengan Peraturan Negeri Urimesing Nomor 1 Tahun 2022 tentang Mata Rumah Parenta, yang menetapkan hanya turunan langsung dari Philipus Steven Tisera yang dapat menjadi Raja.
Penolakan terhadap Felix juga telah diajukan oleh empat anggota Saniri Negeri Urimessing, yang menyatakan bahwa Felix bukan bagian dari garis keturunan yang sah.
Patrick memastikan bahwa Komisi I akan memberi perhatian terhadap masalah-masalah yang menyangkut adat dan kepemimpinan di tingkat negeri.
“Tadi Komisi I rapat internal. Kita baru pulang dari bimbingan teknis (Bimtek) hari Sabtu kemarin. Jadi hari ini kita lihat surat-surat masuk dan mulai agendakan prioritas, termasuk negeri-negeri yang belum ada raja definitif. Salah satunya Negeri Urimessing,” jelasnya. (KN-08)