Place Your Ad
Place Your Ad
Iklan
BeritaHukum & KriminalPemerintahanPendidikan

Murka Gubernur HL, Dinas Pendidikan Maluku Pun Mulai Cuci Gudang Penyamun

×

Murka Gubernur HL, Dinas Pendidikan Maluku Pun Mulai Cuci Gudang Penyamun

Sebarkan artikel ini
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa bersama Mentri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bapennas , Rachmat Pambudy

Ambon,Kapatanews.com._ Usai jadi viral oleh pemberitaan media massa tentang maraknya praktek pungutan liar (Pungli) serta pemerasan pada Dinas Pendidikan Provinsi Maluku.–Baca–Operator Dapodik Diduga Lakukan Pungli Dan Pemerasan, GMNI Maluku Minta Gubernur Basmi ASN Nakal Dinas Pendidikan.

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dikabarkan jadi murka atas perilaku nakal oknum-oknum di lembaga yang bermoto Tutwuri Handayani itu.

Kepastian akan naik pitamnya Gubernur itu diperoleh media ini dari sumber terpercaya.

” Pak Gub paling marah deng dong di dinas pendidikan yang suka pungli dan peras Guru, misalnya itu Guru SMA Pertiwi Ambon. Pak Gub langsung WA Kadis Pendidikan tentang perilaku anakbuahnya yang diberitakan oleh media itu”. Ungkap sumber itu di Ambon, Rabu (18/06/2025).

Plt Kadis Pendidikan Maluku, James Leiwakabessy yang dikonfirmasi akan hal ini pun membenarkannya.

Dirinya mengakui saat ini RL, Sang oknum yang doyan menagih “Japre liar” itu sudah di tertibkan dari dinas yang dipimpinnya. Langkah penertiban itu menurutnya lewat pemanggilan, kemudian dibuat Berita Acara Pemerikasaan (BAP) dan diproses lebih lanjut.

” Telah panggil ybs di-BAP dan diproses lanjut”. Tegas Plt Kadis Pendidikan Maluku Via WA.

Belakangan RL alias Rocky sudah dimutasikan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Dikbud Provinsi Maluku di Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Rocky sebelumnya adalah operator pengelolaan anggaran pendidikan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di 11 kota/kabupaten se-Maluku.

Sebelum berkantor di dinas Pendidikan Maluku, RL ini adalah tenaga Tata Usaha SMK Negeri 2 Ambon di Waiame, Kecamatan Teluk Ambon. Saat rezim Gubernur Murad Ismail berkuasa,dirinya ditarik masuk ke Dinas Dikbud Provinsi Maluku. Dari sanalah cerita kelam para guru yang mengalami pungli dan pemerasan mulai berlangsung kurang lebih selama lima tahun terakhir ini.


Pembersihan Dari Citra Buruk Kantor “Tou”.


Senin,(16/06/2025), Dalam pertemuan dengan pegawai, pengawas dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Plt Kadis Dikbud Provinsi Maluku James Leiwakabessy mengatakan dirinya mendapatkan WhatsApp (WA) dari Gubernur Hendrik Lewerissa.

Dalam pesannya itu, Gubernur mengakui telah menerima masukan dari masyarakat yang meminta tolong melihat Dinas Dikbud Provinsi Maluku karena “Selama lima tahun jadi sarang penyamun karena mendukung rezim tukang tou’. Sebagaimana dilansir dari Referensimaluku.id.

“Tou itu istilah orang Ambon sebenarnya (pencuri),” jelas Leiwakabessy di depan para bawahannya.

Lanjutnya “Saya diminta untuk harus membersihkannya. Saya tanyakan ke kita semua yang ada dalam pertemuan ini, apakah kita ingin dapatkan julukan seperti itu. Memang benar selama lima tahun tahun basudara buat kegiatan seperti yang disebutkan.

Karena yang disampaikan itu bukan Indikasi lagi, tetapi sudah merupakan pernyataan bahwa aparatur Dinas Dikbud Provinsi Maluku selama ini lakukan tindakan tidak benar yaitu sekali lagi pencuri,” tandas Leiwakabessy.

“Dengan yang disebutkan masyarakat dan media itu, berarti dari aparatur sampai stafnya suka mencuri,. Sebagai lembaga pendidikan mau taruh wajah kita ini di mana” Kata Leiwakabessy.

Padahal saya sebagai Pelaksana tugas kadis Dikbud Provinsi Maluku baru saja lakukan penandatangan MoU (Memorandum of Understanding/Nota Kesepahaman) menyangkut revitalisasi pendidikan. Baik SMA/SMK dan SLB, sebanyak 66 Ruang Utama dari yang dulu hanya 30 yang Dinas Dikbud Provinsi Maluku dapat. Terkait itu saya dapat penjelasan dari Kabid SMA Farid Hatala”.

Saya diminta untuk harus membersihkannya.

Makanya saya tanyakan kepada kita semua yang ada dalam pertemuan ini, apakah kita ingin dapatkan julukan (“tukang tou”) seperti itu.(Redaksi).

Ikuti Kami untuk Informasi menarik lainnya dari KAPATANEWS.COM Di CHANNEL TELEGRAM Dan CHANNEL WHATSAPP
Place Your Ad