Place Your Ad
Place Your Ad
Iklan
Berita

Pesisir Pantai Rutong-Waiheru Terancam Rusak, Pemerintah dan Masyarakat Diminta Partisipasi Aktif Dalam Menjaga Hutan Manggrove

×

Pesisir Pantai Rutong-Waiheru Terancam Rusak, Pemerintah dan Masyarakat Diminta Partisipasi Aktif Dalam Menjaga Hutan Manggrove

Sebarkan artikel ini
Dr. Fransina S Latumahina, S. HUt.M.P Dosen Kehutanan Unpatti Ambon.

Ambon,Kapatanews.com- Hutan mangrove yang menjadi benteng alami pesisir di Desa Rutong dan Waiheru, Pulau Ambon, kini menghadapi ancaman serius. Kerusakan yang terjadi saat ini terus meluas akibat berbagai aktivitas manusia maupun serangan hama dan penyakit dalam kawasan.

Demikian disampaikan Oleh Dr. Fransina S Latumahina, S. HUt.M.P dosen jurusan Kehutanan Unpatti Ambon, dalam rilisnya kepada media ini Senin(21/07/2025).  Menurutnye penelitian awal yang sedang Ia laksanakan dengan Tim peneliti Hibah BIMA Kemendikbudsaintek menemukan bahwa beragam bentuk kerusakan yang ditemukan pada akar, batang dan daun mangrove di kedua desa cukup memprihatinkan.

Scroll Keatas
Example 300x600
Scroll Kebawah

Beberapa bentuk kerusakan yang ditemukan antara lain, daun berlubang, daun mengalami perubahan warna, serangan rayap pada batang pohon, kehadiran liana yang bersimbiosis pada batang pohon, batang pecah, cabang patah atau mati , tumor batang hingga kanker batang.

Dikatakannya kondisi ini dikhawatirkan akan membawa dampak buruk bagi lingkungan dan Hutan Mangove itu sendiri. Dirinya menegaskan kerusakan yang terjadai dalam kawasan sudah tergolong berat dan perlu mendapat perhatian serius stakeholder terkait

Pantauan di lapangan menunjukkan adanya pembangunan permukiman, pembuangan sampah rumah tangga secara sembarangan serta  kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya fungsi hutan mangrove.

Latumahina menjelaskan, hutan mangrove memiliki peran krusial sebagai penahan abrasi pantai, penyaring alami air laut, serta habitat penting bagi berbagai jenis biota laut seperti ikan, kepiting, dan burung.

Kerusakan yang terjadi tidak hanya mengancam keanekaragaman hayati, tetapi juga meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir rob dan erosi pantai pada kedua Desa.

Lebih lanjut dirinya mengungkapan, untuk mengatasi permasalahan ini, perlu dilakukan  program penanaman kembali mangrove, pengendalian hama dan penyakit yang menyerang, serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove hingga penegakan hukum bagi pihak-pihak yang melakukan perusakan. Dirinya menyadari tanpa partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, upaya ini tentu akan sulit membuahkan hasil optimal, ujar Latumahina

Harapan kami, Masyarakat dan pemerintah kiranya dapat bersinergi dalam menjaga kelestarian hutan mangrove, karena kesadaran kolektif akan pentingnya ekosistem mangrove akan  menjadi kunci utama untuk memastikan bahwa benteng hijau pesisir Ambon ini dapat terus melindungi dan menopang kehidupan masyarakat di Pulau Ambon pada  masa mendatang, harapnya. (KN-05)

Ikuti Kami untuk Informasi menarik lainnya dari KAPATANEWS.COM Di CHANNEL TELEGRAM Dan CHANNEL WHATSAPP
Place Your Ad