Saumlaki, Kapatanews.com — Tokoh Mandrwiak Kepulauan Tanimbar, Liberatus Fenanlampir, menilai aksi demonstrasi sejumlah orang di Jakarta terhadap INPEX Masela Ltd keliru dan tidak tepat sasaran. Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers di Saumlaki, Sabtu (8/11/2025).
Fenanlampir menegaskan, aksi tersebut tidak berdasar pada fakta hukum dan justru berpotensi menciptakan persepsi keliru tentang proyek nasional yang tengah berjalan di wilayah Tanimbar.
Menurutnya, persoalan harga tanah dalam proyek Blok Masela bukan menjadi tanggung jawab INPEX, melainkan sepenuhnya berada di bawah kewenangan pemerintah melalui mekanisme resmi.
“Proyek LNG Abadi Blok Masela merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020,” ujarnya.
Liberatus menjelaskan, pengadaan tanah untuk proyek tersebut dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta melibatkan tim appraisal independen sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
Ia mengingatkan agar tidak ada kepentingan pribadi atau politik yang diselipkan dalam aksi demonstrasi yang mengatasnamakan masyarakat.
“Jangan bawa nama masyarakat untuk kepentingan segelintir orang. Itu mencederai perjuangan rakyat Tanimbar,” tegasnya.
Lebih lanjut, Fenanlampir meminta agar setiap tuduhan terhadap pejabat atau pihak tertentu di INPEX dibuktikan melalui jalur hukum yang sah, bukan melalui pembentukan opini publik tanpa dasar.
Di sisi lain, ia mengajak seluruh elemen masyarakat Tanimbar untuk mendukung percepatan proyek Blok Masela sebagai motor penggerak ekonomi baru di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Provinsi Maluku.
“Proyek ini harus kita kawal bersama demi masa depan generasi Tanimbar. Jangan sampai ada pihak yang justru menghambat dengan kepentingan sempit,” tandasnya.
Fenanlampir menekankan, stabilitas sosial dan dukungan publik menjadi faktor kunci keberhasilan proyek LNG Abadi, yang diharapkan mampu membuka lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. (KN-07)
