Ambon, Kapatanews.com- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Maluku akan meluncurkan program job fair guna mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Maluku serta membantu pemerintah daerah dalam mengatasi ketimpangan lapangan pekerjaan.
Ini sekaligus sebagai langkah strategis untuk mendorong kemajuan ekonomi daerah secara inklusif dan berkelanjutan.
Program ini difokuskan pada penguatan sektor lapangan kerja, pemberdayaan angkatan kerja, menghubungkan dunia usaha dan industri dengan pekerja yang memiliki kompetensi serta skil yang diperlukan industri. Ini juga untuk merangsang peningkatan investasi di wilayah kepulauan.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Perekonomian Kadin Maluku, Tammat R. Talaohu menyampaikan bahwa program ini merupakan respons nyata terhadap tantangan ekonomi Maluku dan Nasional dan komitmen untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Maluku.
“Maluku memiliki potensi luar biasa di bidang perikanan, pariwisata bahari, serta sumber daya alam lainnya. Dengan strategi penguatan angkatan kerja secara terkoordinir dan terintegrasi, maka ambisi untuk mencetak pertumbuhan ekonomi daerah hingga 8 persen bisa tercapai.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang terjadi harus inklusif yang ditandai oleh hasil – hasil pembangunan yang dirasakan secara merata oleh semua lapisan masyarakat hingga ke pulau-pulau terluar, terpencil dan tertinggal,” ujar Talaohu dalam wawancara dengan media di
Ambon (8/9/2025).
Karena itu, Kadin Maluku sebagai wadah berhimpun dunia usaha saat ini sedang giat membantu pemerintah daerah mendesain ekosistem investasi yang kondusif bagi investor serta menjadikan Maluku sebagai pusat pertumbuhan baru di Indonesia timur.
Ini dilakukan dengan menghubungkan kepentingan dunia usaha dan pemerintah daerah serta masyarakat secara terintegrasi.
“Hambatan terbesar bagi calon investor untuk berusaha di Maluku adalah minimnya infrastruktur dan ketersediaan lahan yang bebas konflik. Kadin Maluku berusaha memfasilitasi kepentingan dunia usaha agar aman dan nyaman dalam berusaha, mengamankan kepentingan pemerintah daerah untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah dengan melibatkan sektor swasta, serta menghadirkan perekonomian yang produktif bagi masyarakat sehingga tersedia
lapangan pekerjaan yang berkualitas dan berkelanjutan sekaligus merata. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi semua pihak di Maluku. Pemerintah daerah dalam hal ini tidak bisa dibiarkan sendiri mengelola perekonomian daerah karena APBD Maluku sangat terbatas. Kolaborasi antara
ketiga elemen dunia usaha, pemerintah dan masyarakat akan menentukan postur perekonomian daerah,” ulas Talaohu.
Tammat R. Talaohu, yang juga adalah seorang analis ekonomi, melanjutkan penjelasannya bahwa Kadin Maluku mendesain program Job Fair ini secara kolaboratif antara pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat ekonomi melalui pendekatan partisipatif.
Dalam minggu kedua Oktober 2025 ini, Job Fair akan dilaksanakan dan akan berkangsung di auditorium Universitas Pattimura Ambon. Diharapkan para pencari kerja untuk menggunakan momentum ini sebaik mungkin mengisi formasi kerja yang telah disiapkan. (KN-5)
