Place Your Ad
Place Your Ad
Iklan
Pemerintahan

Tim Perjuangan MTR Audiensi dengan Pemda KKT, Bahas Agenda Strategis

×

Tim Perjuangan MTR Audiensi dengan Pemda KKT, Bahas Agenda Strategis

Sebarkan artikel ini

Saumlaki, Kapatanews.com – Tim Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepulauan Maluku Tenggara Raya (MTR) Kabupaten Kepulauan Tanimbar menggelar audiensi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kamis (22/5/2025). Audiensi yang berlangsung di ruang kerja Wakil Bupati dimulai pukul 10.30 WIT, dihadiri oleh Wakil Bupati dr. Juliana Ch. Ratuanak bersama Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah, Poly Matitaputy, serta jajaran tim perjuangan.

Hadir dari Tim Perjuangan MTR antara lain Agustinus Rahanwarat selaku ketua, Cartes Asbit Rangotwat sebagai sekretaris, dan anggota tim Dolfinus Jery Unawekla. Pertemuan ini menjadi ajang penyampaian pembaruan struktur kepengurusan serta penyampaian agenda kerja tim perjuangan kepada pemerintah daerah.

Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar, dr. Juliana Ch. Ratuanak, memberikan apresiasi atas semangat dan komitmen yang ditunjukkan oleh tim perjuangan, terutama karena mayoritas anggotanya merupakan generasi muda. Ia menyatakan bahwa dukungan dari pemerintah daerah adalah bentuk komitmen terhadap aspirasi masyarakat yang menginginkan percepatan pemekaran provinsi baru di wilayah tenggara Maluku.

“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Tim ini terdiri dari anak-anak muda yang berpikiran maju dan siap berjuang. Siapa yang tidak mendukung anak muda? Kami dari pemerintah daerah tentu sangat mendukung penuh perjuangan ini,” kata dr. Juliana dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Juliana menegaskan bahwa perjuangan pembentukan provinsi baru ini harus memiliki dasar yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Menurutnya, selain memiliki semangat, perjuangan juga membutuhkan ‘grand-design’ yang mencakup seluruh aspek strategis, mulai dari penataan kota, kesiapan sumber daya manusia, hingga infrastruktur dan administrasi pemerintahan.

“Perjuangan ini harus memiliki landasan yang kuat, baik secara internal maupun dalam relasi dengan provinsi induk, negara, dan bahkan dunia. Grand-design menjadi kunci utama untuk membangun kesadaran kolektif seluruh masyarakat dalam memperjuangkan pemekaran ini,” tegas Juliana.

Ia juga mengingatkan pentingnya strategi advokasi yang terencana dan komprehensif. Proses pemekaran, katanya, tidak cukup hanya dengan semangat lokal, melainkan perlu ada kerja nyata melalui advokasi kepada Presiden, kementerian terkait, dan pemerintah provinsi.

“Ini tidak bisa dilakukan secara sporadis. Perlu proses yang terstruktur, advokasi yang berjenjang, serta dokumentasi yang rapi. Isu kepulauan sudah kita gaungkan puluhan tahun. Sekarang saatnya ditindaklanjuti secara serius dan menyeluruh,” ungkap Juliana.

Sementara itu, Ketua Tim Perjuangan, Agustinus Rahanwarat, dalam pemaparannya menjelaskan bahwa perjuangan pembentukan Provinsi Kepulauan Maluku Tenggara Raya telah berlangsung cukup lama dan melibatkan banyak tokoh dari lima wilayah: Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Kepulauan Aru, Kota Tual, Kabupaten Maluku Barat Daya, dan Kabupaten Maluku Tenggara.

“Sudah banyak hal yang dilakukan oleh badan pusat perjuangan, didukung tokoh-tokoh dari Maluku yang memiliki visi besar bagi masa depan daerah ini. Kami sadar, ini butuh waktu dan kesabaran. Tapi kami tidak akan berhenti. Kami akan terus berjuang sampai berhasil,” ujar Rahanwarat.

Ia juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, Tim Perjuangan akan menggelar forum diskusi atau Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Forum tersebut akan menjadi ruang partisipatif untuk menggali ide, kritik, dan gagasan masyarakat dalam mendukung pembentukan provinsi baru.

“FGD ini menjadi upaya kami untuk mendengar seluruh masukan, sekaligus membangun dukungan bersama agar perjuangan ini menjadi gerakan kolektif. Kami juga ingin membuka ruang diskusi terkait kemungkinan mendorong Tanimbar menjadi calon ibu kota Provinsi Kepulauan Maluku Tenggara Raya,” imbuhnya.

Menutup pertemuan tersebut, Rahanwarat menyampaikan harapan besar agar seluruh proses perjuangan ini mendapat dukungan spiritual dari Tuhan dan leluhur masyarakat Tanimbar. Ia optimistis bahwa dengan semangat kebersamaan, pemekaran provinsi ini dapat terwujud demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kepulauan di wilayah tenggara Maluku.

Audiensi ini menandai babak baru perjuangan Tim MTR di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Dukungan dari pemerintah daerah menjadi energi positif untuk melangkah lebih jauh dalam proses advokasi hingga ke tingkat pusat. (KN-11)

Ikuti Kami untuk Informasi menarik lainnya dari KAPATANEWS.COM Di CHANNEL TELEGRAM Dan CHANNEL WHATSAPP
Place Your Ad