Ambon,Kapatanews.com- Partai Golkar sebagai salah satu Partai yang dinamika Kepartainnya selalu menjadi pusat perhatian public, kini mendapat perhatian serius dari Pengamat Politik daerah ini, yang juga merupakan Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pattimura, Dr. Johan Tehuayo,S.Sos.MA
Kepada Media ini Kamis (17/-07/2025), Akademis Fisip Unpatti ini, menggungkapkan, dinamika Partai Golkar selalu menarik untuk diikuti perkembangannya. Golkar sebagai salah satu Partai Besar yang perkembangan dinamikanya bukan hanya besar dari kepemimpinan seorang pemimpin tetapi factor Elit Partainya juga turut mempengaruhi kedinamikan dan kebesarannya
Sebagai Partai yang dipenuhi dengan para elit kapitalis, kebesaran partai Golkar tidak memiliki ketergantungan kepemimpinan pada figure tertentu, jika figure kepemimpinan di Golkar mau dikatakan berhasil harus mampu merangkul dan bekerjasama dengan para elit Partai baik level Nasional maupun daerah,tegasnya
Ketidakstabilan Ramly Umasugi Dalam Mengelola Elit Partai
Kegagalan Ramly Umasugi yang dinilai gagal oleh DPP sehingga berakibat pada Tindakan pemecatan oleh Dewan Etik , menurut Tehuayo , pasti memiliki berbagai factor sebagai indicator dalam pengambilan keputusan.
Dikatannya, proses pemecatan Ramly Umasugi- Abner James Timisela adalah keputusan Politik dan itu kewenangan DPP Golkar. Jika pertimbangannya adalah kegagalan Ramly dalam Memimpin itu bisa dilihat dari berbagi factor, misalnya dalam menghadapi pemilu , Golkar dalam rangka mempengaruhi presepsi public, dukungaan suara politik dari masyarakat , bisa kita lihat apakah Golkar mengalami peningkatan perolehan suara dan kursi DPRD ataukah tidak, tanyanya
Fakta Politik Pemilu Legislatif 2024 tersebut,kita harus jujur bahwa Perolehan suara dan kursi Partai Golkar mengalami penurunan yang signifikan dan itu kegagalan kepemimpinan Umasugi,ujarnya.
Pemecatan Ramly Umasugi dan kawan-kawan dari Jabatannya di DPD Golkar Maluku adalah bukti Ramly Umasugi dalam perspektif Politik belum mampu menggkonsolidasi para Elit Partai Golkar ungkap Tehuayo
Menurutnya dalam Perspektif Kepemimpinan,Ramly Umasugi memiliki Kapasitas yang baik sebagai seorang Pemimpin karena yang bersangkutan memiliki sejarah yang Panjang sebagai mantan Bupati dua periode .
Pengalaman sebagai Bupati ini mestinya Golkar Dibawah Kepemimpinan Ramly Umasugi harus lebih baik dari sebelumnya. Kegagalan telak Golkar Maluku dibawah kepemimpinan Ramly terlihat jelas pada Pileg dan Pilkada 2024.
Dirinya Melihat keberhasilan Ramly Umasugi sebagai mantan Bupatti dalam memimpin Golkar Maluku cukup maximal dan memiliki kompentinsi serta mampu mengintegrasikan para elit partai jelang pileg 20204. Tetapi keberhasilan tersebut tidak bisa terjaga saat pileg dan pilkada berlangsung.
Kegagalan telak Golkar di 2024 yang mengalami penurunan kursi DPRD di Provinsi /Kota/Kabupaten inilah yang mungkin membuat DPP Golkar mengevalusasi Ramly Umasugi, ungkapnya.
Ditegaskannya, Partai Golkar adalah Partai yang para elitnya itu kapitalis yang sudah terbiasa dalam ruang kekuasaan, jika kekuasan itu tidak dimiliki maka pasti akan dieavaluasi,ungkapnya
Menurut Tehuayo, Partai sekelas Golkar sangat wajar jika harus mengevaluasi setiap infrastruktur Partai di setiap tingkatannya, adalah hal biasa jika hari ini DPP mengevaluasi Ramly Umasugi karna dinilai gagal dalam kepemimpinannya.
Hak Politik Aziz Mahulette Sulit Di Kembalikan
Dalam kenetralan sebagai Pengamat Politik, Tehuayo mengungkapkan apa yang dilakukan oleh Aziz Mahulette adalah hal yang wajar sebagai warga Negara yang ingin memperjuangkan hak Politiknya.
Menurutnya proses gugatan Aziz Mahulette kepada DPP Golkar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat adalah hal yang biasa aja dilakukan, siapa saja berhak melakukan itu. Baginya apa yang dilakukan Mahulette ini bagian dari keinginan untuk mendapatkan kekuasan Politiknya.
Tehuayo mengatakan, Dewan Etik DPP Golkar dalam mengambil Keputusan Pemecatan yang bersangkutan dari keanggotaan Partai adalah keputusan yang sifatnya kelembagaan. Tentunya apa yang diputuskan oleh DPP Golkar sudah melalui pertimbangan dan bukti-bukti terkait kesalahan Mahulette
Saya kira DPP tidak mungkin mengambil sebuah Langkah Pemecatan tanpa pertimbangan yang jelas. Dalam pandangan Politiknya, Dirinya menjelaskan bahwa, dalam politik bukan soal pecat atau tidak dipecat, soalnya adalah bagaimana seorang politisi itu bisa menyatukan presepsi kepentingan yang sama denga para elit partai
Dikatakannya , sikap yang ditempuh Mahulette saat ini secara politik mencerminkan presepsi kepentingan politik yang berbeda dengan para Elit Partai. Dirinya menilai,gugatan Mahulette terhadap DPP di PN Jakbar merupakan perjuangan politiknya dalam presepsi hukum untuk mencapai kepentingan kekuasan politiknya
Ketika disinggung apakah perjuangan Aziz Mahulette di PN Jakbar tersebut bisa mengembalikan hak politiknya, secara diplomatis Tehuayo menegaskan secara politik agak sulit, hal tersebut berpulang kepada persamaan presepsi kepentingan politik yang bersangkutan dengan para elit Partai. (KN-02)