Jakarta,Kapatanews.com- Sebenarnya kegiatan (aktivitas) sastra itu selalu terkait erat dengan kegiatan seni dan budaya lainnya seperti teater, tari, musik, seni lukis, dan masih banyak lagi.
Di sini sebenarnya kami telah memulai dengan kegiatan seni dan budaya khususnya berupa sanggar tari nusantara.Bahkan sudah ada ‘kelas-kelas’khususnya untuk pembelajaran seni dan budaya.
“Barulah sekarang menyusul terbentuknya Komunitas Sastra Kosakata Jakarta Barat, sekaligus peluncuran buku antologi puisi Kosakata Kota.Jadi bukan terlambat, dan sama sekali tak ada kendala.Sebab kegiatan sastra itu selalu erat kaitannya dengan kegiatan seni budaya lainnya, misalnya teater,” ujar Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kebudayaan Jakarta Barat Joko Mulyono dalam wawancara khusus
di ruang kerjanya Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB), Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat sore (18/7/2025).
Menurutnya para peminat sastra khususnya di wilayah kota administratif Jakarta Barat selama ini cukup banyak-termasuk juga siswa dan siswi mulai tingkat SD, SMP, dan SMA- melalui proses kegiatan belajar ekstrakurikuler di sekolah masing-masing.
“Selama ini saya pantau peminat sastra di wilayah Jakarta Barat sangat banyak baik itu proses kreatif menulis puisi, cerita pendek (cerpen) dan prosa.Saya sambut baik, maka dari sini kami punya ide untuk membentuk satu komunitas sastra melalui para pegiat sastra yang sudah ada,” ucapnya dalam wawancara yang juga didampingi Moctavianus Masheka (Bung Octa), Penyair dan Sastrawan yang juga dikenal sebagai Ketua Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI).
Apalagi, ia juga melihat langsung kebeberapa sekolah SD, SMP, dan SMA, ternyata banyak para siswa dan siswi yang punya potensi (talent) terhadap kegiatan sastra (puisi, cerpen, dan prosa) melalui pelajaran ekstrakurikuler bersamaan dengan eskul teater, sanggar tari, musik, dan sebagainya.
“Mudah-mudahan dengan terbentuknya Komunitas Sastra Kosakata sekaligus peluncuran buku antologi puisi bersama berjudul Kosakata Kota ini akan membuat lebih terarah lagi dalam suatu wadah komunitas,” katanya.
Kasudin Kebudayaan Jakarta Barat Joko Mulyono mengharapkan ke depan Komunitas Sastra Kosakata ini akan punya jadwal kegiatan berupa fastival sastra atau event-event besar sastra lainnya.
“Dan, nanti bisa menjadi gaung atau corong kegiatan seni dan budaya khususnya di wilayah Jakarta Barat.Apalagi di sini sudah ada beberapa tokoh sastra seperti Bung Octa ini yang telah menggagas pengukuhan Komunitas Sastra Kosakata sekaligus peluncuran buku antologi puisi bersama Kosakata Kota ,”pesannya.
Tak ada persyaratan khusus untuk menjadi anggota Komunitas Sastra Kosakata.Terbuka untuk umum, selain memang bermukim di wilayah Jakarta Barat.
Apalagi sudah ada sarana atau tempat seperti gedung auditorium, dan panggung teater, bahkan sudah berjalan 4 kelas untuk pelatihan seni dan budaya.
Moctavianus Masheka (Bung Octa), Ketua TISi menambahkan bahwa Komunitas Sastra Kosakata merupakan “anak kandung” dari Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan Jakarta Barat.
“Komunitas sastra ini langsung di bawah asuhan beliau (Joko Mulyono-red).Tinggal sekarang persoalannya bagaimana kegiatan-kegiatan sastra bisa diakomodir terutama menyangkut dana atau anggarannya,” pungkasnya.
Bisa Menjadi Rumah Sastra
Kepala Suku Dinas Kebudayaan (Kasudin) Jakarta Barat, Joko Mulyono mengukuhkan kepengurusan Komunitas Sastra Jakarta (Kosakata) Jakarta Barat yang dilaksanakan di Auditorium Pusat Pelatihan Seni Budaya, Jalan rama raya no.1, komplek Persada sayang kelurahan Rawa Buaya, kecamatan Cengkareng, Jakbar, Jumat sore (18/7/2025).
“Saya berterima kasih kepada para sastrawan yang telah mendirikan sebuah lembaga yakni komunitas sastra bernama Kosakata Jakarta Barat.Saya ucapkan selamat bekerja kepada Kosakata, semoga menjadi ‘Rumah Sastra’bagi seluruh sastrawan yang ada di DKI Jakarta khususnya para sastrawan Jakarta Barat,” ucapnya ketika memberikan kata sambutan pada pembukaan acara sastra tersebut.
Ia akan berusaha adanya anggaran untuk nomenklatur -dana buat sastra-sehingga nantinya jika Komunitas Sastra Kosakata akan melaksanakan suatu kegiatan tidak bersusah payah lagi untuk melaksanakannya karena sudah ada anggarannya.
“Sehingga nantinya Kosakata dapat lebih berkembang dan maju seperti kesenian lainnya.
Insya Allah tahun depan PPSB akan dipugar, dan kami rekomendasikan sehingga nantinya akan menjadi seperti gedung Taman Ismail Marzuki- nya Jakarta Barat, makanya tolong bantu dan kawal saya,” ujar Joko Mulyono dengan suara semangat yang langsung mendapat tepuk tangan dari hadirin terdiri dari penyair, sastrawan, seniman, budayawan, pegiat seni, pelajar, dan masyarakat umum lainnya.
Sementara itu Dewan Kesenian Jakarta (DSJ) yang diwakili oleh Komite Sastra DKI Jakarta, Imam Ma’arif mengatakan bahwa dirinya sangat salut dan bangga dengan adanya Kosakata Jakbar dan acara ‘
Inaugurasi pengukuhan pengurus Komunitas Sastra Kosakata.
Karena merupakan sejarah baru bagi para sastrawan yang ada di DKI khususnya Jakbar.
Sedangkan Anto Ristargie selaku pencetus adanya Komunitas Sastra Kosakata ini mengatakan dengan terbentuknya semoga menjadi ruang tumbuh bagi banyak suara—suara dari lorong-lorong sunyi, dari sudut-sudut Jakarta Barat yang penuh warna dan dinamika.
“Sebab sastra bukan hanya sekedar tulisan, tapi juga tindakan, penolakan, pengingat, dan penyembuh.Saya ingin menghadirkan Kosakata yang lebih terbuka, lebih aktif, dan lebih relevan dengan zaman, tanpa kehilangan akar dan hati nurani,” katanya.(*)
Kontributor : Lasman Simanjuntak