Saumlaki, Kapatanews.com – Masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar mulai mempertanyakan kinerja Bupati dan Wakil Bupati Ricky Jauwerissa dan dr. Julyana Chaterina Ratuanak yang telah memasuki 100 hari masa kerja. Salah satu sorotan utama datang dari sektor kesehatan yang dinilai masih jauh dari harapan, terutama kondisi pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) PP Magretti Ukurlaran.
RSUD yang diharapkan menjadi pusat layanan kesehatan rujukan di Tanimbar itu dinilai belum mampu memberikan pelayanan optimal. Sejumlah warga yang dirawat inap di rumah sakit tersebut mengeluhkan minimnya fasilitas, terutama ketersediaan obat-obatan dan kondisi prasarana yang disebut sudah tidak layak pakai.
“Rumah sakit ini seperti bangunan kosong. Obat-obatan sering tidak ada, tempat tidur rusak, dan alat medis juga tidak lengkap. Kami merasa tidak aman saat harus dirawat di sini,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan, Selasa (8/4).
Kondisi tersebut dinilai sangat memprihatinkan dan memicu kekhawatiran di tengah masyarakat. Tak sedikit yang menyebut bahwa lemahnya layanan kesehatan telah menyebabkan nyawa sejumlah pasien tidak tertolong. Hal ini memicu kemarahan dan kekecewaan warga terhadap pemerintah daerah.
Warga masyarakat setempat menyayangkan tidak adanya perbaikan signifikan dalam sektor kesehatan memasuki 100 hari pertama kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati. mereka menilai, perhatian terhadap kesehatan masyarakat seharusnya menjadi prioritas utama.
“Jangan sampai rumah sakit hanya jadi simbol pembangunan, tapi tidak berfungsi. Ini menyangkut nyawa manusia. Kami harap pemerintah segera bertindak nyata, bukan hanya janji,” ujarnya.
Pihak RSUD PP Magretti sendiri mengakui adanya sejumlah keterbatasan, terutama dalam ketersediaan obat dan alat medis. Mantan Direktur RSUD PP Magretti sendiri mengakui bahwa pihaknya masih menunggu dukungan anggaran tambahan dari pemerintah daerah untuk menutupi kebutuhan operasional.
“Pihak RSUD PP Magretti tidak tinggal diam. sudah disampaikan laporan kondisi ini kepada pemda, dan berharap ada respon cepat agar pelayanan bisa ditingkatkan,” kata dr. Fully Nuniary
Sementara itu, pihak Pemerintah Daerah Kepulauan Tanimbar belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan masyarakat dan kondisi rumah sakit tersebut. Permintaan wawancara oleh sejumlah media belum direspons oleh Bupati maupun Wakil Bupati hingga berita ini diturunkan.
Masyarakat berharap evaluasi menyeluruh terhadap program kerja memasuki 100 hari dapat dilakukan secara transparan. Mereka menuntut agar sektor kesehatan menjadi prioritas utama dan bukan sekadar wacana dalam agenda pembangunan daerah. (KN-07)