Oleh : Yancy Latuperissa- Ketua PHRG Jemaat Silo 2025-2030
Ambon,Kapatanews.com – Terpilihnya Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) masa pelayanan 2025–2030, yang diketuai oleh Pdt. S.I. Sapulette dan Sekretaris Pdt. H.R. Tupan, menjadi momen bersejarah bagi Gereja Protestan Maluku dan seluruh unit pelayanannya, termasuk Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM).
Kehadiran kepemimpinan gereja yang baru diharapkan membawa semangat pembaruan dan sinergi bagi dunia pendidikan tinggi Kristen di Maluku.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berakar dari pelayanan Gereja Protestan Maluku, UKIM memiliki perjalanan panjang yang sarat dengan nilai-nilai spiritual, keilmuan, dan pengabdian. Proses pendiriannya dimulai sejak awal 1980-an, ketika muncul gagasan di tubuh Sinode GPM untuk menghadirkan universitas yang berakar dari Sekolah Tinggi Teologi GPM.
Melalui serangkaian kajian dan persiapan, pada 8 Agustus 1985 Badan Pekerja Harian Sinode GPM mengeluarkan keputusan pendirian UKIM, yang kemudian disahkan secara administratif pada Agustus–September 1985. Sejak saat itu, tanggal tersebut ditetapkan dan diperingati setiap tahun sebagai Dies Natalis UKIM.
Dalam perjalanannya selama hampir empat dekade, UKIM telah tumbuh menjadi perguruan tinggi swasta penting di wilayah Maluku. Bermula dari akar pendidikan teologi, kini UKIM telah membuka beberapa fakultas yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Komputer dan Fakultas Kesehatan bersama dengan Fakultas yang lebih dahulu ada yaitu Fak Teologi, Fak Ekonomi, Fak Teknik dan Fak ISIP. dan program studi yang lebih luas ,
seperti Teknik Sipil dan Arsitektur.
Fak Kesehatan ada Prodi Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan. Fak Teologi ada Prodi Teologi dan PAK, Fak ISIP dengan Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Prodi Ilmu Komunikasi, Fak Ekonomi ada Prodi Studi Pembangunan, Manajamen, Akuntasi dan D3 Perbankan. Fak Hukum ada Prodi Ilmu Hukum, Fak Komputer, Prodi Manajemen Sistem Informasi dan Program Pasca Sarjana S2 teologi Injil dan Adat dan Program Doktor Agama dan Kebangsaan
yang hadir untuk menjawab kebutuhan regional dan nasional.
Sejalan dengan visinya UKIM yaitu Kesejahteraan Masyarakat Kepulauan berdasarkan Iman, Pengetahuan dan Kasih. Sebagai “kampus orang basudara”, UKIM menanamkan nilai kebersamaan, keadilan, dan tanggung jawab sosial dalam setiap proses pendidikan. Kampus ini tidak hanya mencetak lulusan yang cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki spiritualitas pelayanan yang tinggi.
Dalam konteks sosial-kemasyarakatan, UKIM berperan aktif membangun jejaring kerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan organisasi profesi di Maluku.
Kini, momentum pembaruan GPM melalui MPH Sinode yang baru juga menjadi waktu refleksi dan penataan kembali bagi UKIM. Setelah berakhirnya masa jabatan Rektor UKIM periode 2021–2025, dan ditunjuknya Pelaksana Tugas Rektor pada 18 Oktober 2025, universitas ini berada pada titik penting untuk menata ulang struktur kelembagaan, memperkuat tata kelola, serta meningkatkan akreditasi dan kualitas sumber daya manusia.
Banyak kalangan menilai bahwa dalam proses pemilihan Rektor UKIM yang definitif ke depan, sangat penting untuk memberi kesempatan bagi akademisi murni, yaitu figur-figur dengan rekam jejak akademik yang kuat, integritas tinggi, dan pengalaman mengelola pendidikan tinggi secara profesional.
Dorongan ini muncul sebagai wujud harapan agar kepemimpinan UKIM ke depan tidak lagi diisi dari kalangan teologi, tetapi juga memberi ruang bagi dosen atau akademisi dari fakultas lain, yang rekam jejak tidak diragukan secara akademik dan mempunyai jaringan yang luas dan UKIM sudah selayaknya menjadi Universitas yang Excellent yang bercirikan reputasi akademik yang unggul, akreditasi dan peringkat internasional, fakultas dan program studi yang beragam, infrastruktur dan fasilitas yang memadai, dosen dan peneliti yang berkualitas, kerja sama internasional, pengabdian kepada masyarakat, alumni yang sukses, dan lingkungan akademik yang dinamis.
Kalau dilihat dengan Usia UKIM itu sendiri yang telah berusia 40 tahun, itu sudah bukan usia muda lagi. Untuk mencapai hal di atas, Rektor UKIM ke depan, bisa memahami betul soal karakter, visi, kemampuan manajerial, dan yang paham anatomi PTS (fungsi dan peran masing-masing organ) serta kinerja yang terukur.
Banyak kalangan terutama Tokoh tokoh Kristen di Maluku meyakini bahwa dengan terpilihnya MPH Sinode GPM Periodesasi 2025 – 2030 adalah mereka mereka yang Perfeksionis dan integritas nya sangat paripurna, sehingga tidak terkoptasi dengan alunan ” musik lautan teduh” yang saat nya nanti bisa menentukan pilihan yang bisa majukan UKIM.
Pendekatan lintas-disiplin ini diharapkan mampu memperluas perspektif kepemimpinan universitas, memperkaya inovasi akademik, dan memperkuat UKIM sebagai universitas Kristen yang modern dan terbuka terhadap perkembangan zaman. Pemimpin akademisi murni dari luar Fakultas Teologi dapat membawa warna baru dalam tata kelola universitas, menekankan penguatan riset, mutu publikasi ilmiah, serta jejaring nasional dan internasional yang lebih luas.
Langkah tersebut penting agar UKIM tetap fokus pada peningkatan mutu pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai universitas yang lahir dari semangat pelayanan GPM, UKIM memiliki tanggung jawab moral untuk menghadirkan kepemimpinan yang berwawasan ilmiah sekaligus berkarakter Kristiani , pemimpin yang mampu menjembatani antara nilai iman dan profesionalitas akademik.
Dalam semangat sinergi yang baru, terpilihnya MPH Sinode GPM 2025–2030 diharapkan membawa arah baru kemitraan strategis antara Gereja dan dunia pendidikan tinggi. Gereja tidak hanya menjadi pendiri secara historis, tetapi juga mitra aktif dalam menjaga keberlanjutan dan kualitas lembaga pendidikan yang berada di bawah naungannya.
Visi bersama ini menegaskan panggilan untuk membangun manusia Maluku yang cerdas, berkarakter, dan beriman , sebuah perwujudan konkret dari mandat Injil untuk “mendidik, membangun, dan melayani dunia.”
Sebagaimana diungkapkan dalam refleksi komunitas akademik UKIM, “UKIM bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga ladang pelayanan yang harus dikelola secara profesional dan penuh dedikasi.” Pernyataan ini mencerminkan kesadaran bahwa tanggung jawab universitas tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga membentuk pribadi yang utuh , berilmu, beriman, dan berbelarasa.
Dengan fondasi spiritual yang kokoh, dukungan penuh dari MPH Sinode GPM yang baru, serta komitmen untuk menempatkan akademisi murni dalam kepemimpinan universitas, UKIM diharapkan melangkah ke fase baru, menjadi universitas Kristen unggul, terbuka, profesional, dan berdaya saing, yang mampu menjawab tantangan zaman dan terus menjadi berkat bagi masyarakat Maluku dan Indonesia (KN-05)








