Place Your Ad
Place Your Ad
Iklan
Ekonomi

Tim Peneliti UNS Teliti UMKM Berbasis Kearifan Lokal di Kepulauan Banda: Hasilkan Model Ekonomi Inklusif Berbasis Wilayah

×

Tim Peneliti UNS Teliti UMKM Berbasis Kearifan Lokal di Kepulauan Banda: Hasilkan Model Ekonomi Inklusif Berbasis Wilayah

Sebarkan artikel ini
Tim Peneliti UNS Bersama Camat Banda Naira

Banda Naira,Kapatanews.com-  Sebagai bagian dari program riset nasional unggulan, tim peneliti dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang dipimpin oleh Prof. Budhi Haryanto melaksanakan penelitian lapangan di Kepulauan Banda, Maluku Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari skema Hibah Penelitian Fundamental BIMA Dikti Tahun 2025, dengan fokus pengembangan model ekonomi inklusif berbasis keunikan lokal.

Kunjungan tim peneliti ke Banda Naira berlangsung pada 19–24 Juli 2025, dan mendapat sambutan hangat dari Camat Banda Naira, yang turut didampingi oleh Sekretaris Camat. Dalam sambutannya, pemerintah kecamatan mengapresiasi kehadiran akademisi dari perguruan tinggi terkemuka yang secara langsung terlibat dalam riset berbasis masyarakat, khususnya di daerah kepulauan yang selama ini kerap tertinggal dari arus pembangunan nasional.

Scroll Keatas
Example 300x600
Scroll Kebawah

 

Eksplorasi UMKM dan Pelaku Usaha Difabel: Suara dari Pinggiran

Dalam kegiatan riset tersebut, tim melakukan wawancara mendalam dan observasi lapangan terhadap sejumlah pelaku UMKM yang mengelola usaha berbasis produk khas daerah dan kearifan lokal, seperti olahan pala, kerajinan laut, dan kuliner tradisional. Menariknya, tim juga secara khusus mewawancarai pelaku usaha dari kalangan difabel, yang selama ini sering kali luput dari perhatian program pemberdayaan.

Tim Peneliti UNS Bersama Kelompok Difabel

“Kami menemukan banyak praktik bisnis lokal yang berakar kuat pada nilai-nilai budaya, gotong royong, dan inovasi sederhana yang lahir dari keterbatasan,” ujar Prof. Budhi Haryanto. Ia menambahkan, penelitian ini tidak hanya mendokumentasikan praktik ekonomi lokal, tetapi juga mengeksplorasi potensi penciptaan model bisnis yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan di wilayah kepulauan.

Adapun anggota tim peneliti yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain:
Cheryl Marlitta Stefia dari Universitas Kristen Duta Wacana,
Eni Munarsih dari Universitas Mahakarya Asia,
dan Baretha Meisar Titioka dari Politeknik Negeri Ambon —
ketiganya merupakan mahasiswa Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Selain itu, tim juga diperkuat oleh Sabda Adji Kurniawan dari Universitas Pattimura.
Kolaborasi lintas institusi ini memperkaya sudut pandang dan pendekatan dalam analisis lintas budaya dan wilayah.

 

Kolaborasi Akademik: Kuliah Umum di Universitas Banda Naira

Di sela kegiatan penelitian, Prof. Budhi Haryanto juga diundang sebagai narasumber dalam kuliah umum di Universitas Banda Naira, yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan tokoh masyarakat lokal. Dalam kuliahnya, Prof. Budhi menekankan pentingnya pendekatan strategis dalam pengembangan UMKM berbasis wilayah, serta perlunya sinergi antara dunia akademik, pemerintah daerah, dan komunitas lokal.

Tim Peneliti UNS Bersama Pelaku UMKM

“Riset bukan hanya untuk jurnal, tetapi juga harus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Kami percaya bahwa ilmu pengetahuan harus mengakar dan menjawab tantangan riil yang dihadapi masyarakat, termasuk UMKM di wilayah kepulauan,” jelasnya.

 

Langkah Selanjutnya: Rancang Model Ekonomi Kontekstual

Setelah menyelesaikan tahapan pengumpulan data di lapangan, tim peneliti akan melanjutkan ke tahap analisis dan penyusunan model berbasis temuan empiris. Model ini diharapkan menjadi kerangka kerja yang aplikatif dalam mendesain kebijakan dan strategi pemberdayaan UMKM di daerah tertinggal dan kepulauan, khususnya yang melibatkan pelaku ekonomi dari kelompok rentan.

Tim Peneliti Bersama Pelaku UMKM

Penelitian ini sekaligus memperkuat posisi UNS sebagai perguruan tinggi yang memiliki komitmen kuat dalam mendorong transformasi sosial melalui penelitian transformatif dan kolaboratif. Selain itu, proyek ini diharapkan menjadi rujukan nasional dalam menyusun model pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis wilayah, yang mampu mengintegrasikan aspek kultural, sosial, dan keberlanjutan lingkungan. (KN-05)

Ikuti Kami untuk Informasi menarik lainnya dari KAPATANEWS.COM Di CHANNEL TELEGRAM Dan CHANNEL WHATSAPP
Place Your Ad