Place Your Ad
Place Your Ad
Iklan
Pemerintahan

Wagub : Maluku Integrated Port, Pusat Distribusi Logistik di Indonesia Timur

×

Wagub : Maluku Integrated Port, Pusat Distribusi Logistik di Indonesia Timur

Sebarkan artikel ini
Wakil Gubernur Maluku, Abdulla Vanath.

Ambon, Kapata News — Tidak hanya mengalihkan aktivitas logistik dari Pelabuhan Yos Sudarso di Ambon ke Seram Bagian Barat. Maluku Integrated Port yang akan dibangun di Desa Wisarisa, Kairatu , Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), akan menjadi pusat Distribusi logistik Indonesia Timur.

Apalagi, Maluku integrated port telah resmi masuk ke dalam proyek strategi nasional (PSN) pemerintah pusat periode 2025-2029, yang telah ditandatangi Presiden RI ,Prabowo Subianto bersama 76 PSN lainnya.

Scroll Keatas
Example 300x600
Scroll Kebawah

Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath saat diwawancarai beberapa waktu lalu di sela-sela safari Ramadhan di Desa Waimital, Kairatu, Kabupaten SBB mengatakan, Fungsi pelabuhan utama Yos Sudarso di Kota Ambon hanya akan menjadi pelabuhan penumpang, tidak lagi dimanfaatkan untuk peti kemas. Dimana nantinya, peti kemas itu semuanya akan pindahkan ke Maluku Integrated port.

“Semua peti kemas itu akan dipindahkan ke pelabuhan Waisarisa, sehingga ketika itu menjadi pelabuhan terintegrasi. Maka wilayah timur termasuk Papua, seluruh logistik dengan menggunakan peti kemas akan berpusat di kabupaten SBB, tidak lagi melalui pelabuhan di surabaya,” ungkap Vanath.

Sehingga kedepan lanjutnya, Maluku integrated port akan menjadi pusat distribusi logistik di Indonesia bagian timur. Bahkan untuk kabupaten/kota di Maluku, distribusi peti kemas akan menggunakan kapal jenis Roro. Sehingga peti kemasnya dapat dibawa langsung ke kabupaten/kota yang dituju.

Vanath menambahkan, untuk lokasi Maluku Integrated Port akan dibangun di bekas pabrik plywood PT. Djayanti Group milik Tomy Winata. Namun Gubernur Maluku telah bertemu dengan pemilik PT Djayanti Group dan telah diserahkan ijin penggunaan lokasi untuk pembangunan Maluku Integrated port.

“Kita butuh kurang lebih 500 hektar, karena tidak hanya bongkar muat barang, tetapi aktivitas ekonomi, perikanan, kegiatan industri, distribusi, perdagangan dan pengelolaan logistik akan dipusatkan dalam satu lokasi,”

Sehingga Vanath berharap, seluruh masyarakat Maluku dapat mendukung pembangunan Maluku Integrated port. Karena Maluku akan menjadi pusat ekonomi bagi wilayah timur Indonesia. (KN-08)

Ikuti Kami untuk Informasi menarik lainnya dari KAPATANEWS.COM Di CHANNEL TELEGRAM Dan CHANNEL WHATSAPP
Place Your Ad