Place Your Ad
Place Your Ad
Iklan
BeritaHukum & Kriminal

Tulehu–Tial Bersimbah Darah, Bupati Malteng Memilih Bungkam.

×

Tulehu–Tial Bersimbah Darah, Bupati Malteng Memilih Bungkam.

Sebarkan artikel ini

Ambon,Kapatanews.com. Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir terkesan tutup mata dari konflik antar kelompok pemuda di Negeri Tulehu dan Tial.

Bagaimana tidak, pasca bentrok pada Senin (31/3/2025) pukul 15.40 Wit, Bupati tidak menyampaikan seruan damai ataupun belasungkawa atas kejadian yang menelan korban jiwa dan tiga orang terluka.

Dari beberapa video yang diposting pada akun facebook HumasProtokol Malteng, Bupati Ozan dan Sekda Rakib Sahubawa sementara menjamu para tamu undangan yang bersilaturahmi di hari idul fitri.

Usai menjamu para tamu undangan, Bupati Ozan dan Sekda Rakib menghadiri open house di kediaman Dandim 1502/Masohi.

Bukan tak percaya, namun akun facebook milik HumasProtokol Malteng itu sering memosting agenda–agenda Bupati, Wakil Bupati maupun Sekda.

Hanya saja, entah kenapa situasi kamtibmas yang mestinya direspon cepat oleh para pemangku kepentingan termasuk Pemda Malteng terkesan lambat.

Padahal, sehari pasca bentrok Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Kapolda Irjen Polisi Eddy Sumitro Tambunan dan Kapoksahli Pangdam XV/Pattimura Brigjen TNI Julius Joly Suawa turun mendamaikan kedua kelompok yang bertikai.

Bahkan ketiga petinggi di Provinsi Maluku itu melakukan pertemuan dengan para tokoh masyarakat dan pemuda di dua negeri, serta memastikan kondisi keamanan dan proses penegakkan hukum atas insiden yang terjadi.

Bupati dengan “call name” Ozan ini, dikonfirmasi kapatanews.com via pesan WhatsApp pada Selasa (02/04/2025) perihal wacana yang berkembang akan ketidakpeduliannya pada konflik pemuda Tulehu-Tial. Hingga berita ini dirilis enggan memberi respon, sekalipun tanda 2 centang biru telah terbuka, pertanda pesan telah dibaca.

DPP KNPI Sesalkan Sikap Bupati.

Sikap pogah Bupati Malteng itu mendapat tanggapan reaktif dari Wakil Ketua Umum DPP KNPI, Saiful Chaniago.

Chaniago menyesalkan sikap Bupati Malteng itu.

Menurutnya, sebagai pemimpin publik maka Bupati harua peka terhadap kondisi dan situasi yang terjadi di tengah masyarakat. Apalagi menyangkut dengan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Di Maluku, kata Saiful, sangat rentan sekali dengan konflik, baik antarkelompok, negeri bertetangga bahkan konflik komunal.

Ketika konflik pecah, maka dikaitkan dengan orang, kelompok, keluarga bahkan satu wilayah, apalagi sudah masuk ke unsur–unsur tertentu.

“Ya, kita tau sendiri kan. Nah, sangat rentan sekali kalau tidak disikapi kejadian–kejadian seperti begini,” sebutnya.

Meski Gubernur, Kapolda dan Kodam telah turun ke dua negeri itu, namun rakyat butuh juga Pemkab Malteng.

“Paling tidak kehadiran bupati menambah kesadaran akan peristiwa yang terjadi. Sebab banyak orang yang peduli akan kejadian memberi semangat bagi warga untuk berdamai. Apalagi kedua negeri ini satu gandong dalam tujuh negeri bersaudara (Silatupatih),” kunci Saiful seraya meminta aparat penegak hukum memroses para pelaku yang terlibat dalam peristiwa bentrok. (KN02).

Ikuti Kami untuk Informasi menarik lainnya dari KAPATANEWS.COM Di CHANNEL TELEGRAM Dan CHANNEL WHATSAPP
Place Your Ad